AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Pada hari yang sama Saat Luthfi bertemu
Mira, Mira diminta bapak Trimin datang ke kantor untuk membicarakan
rencana negosiasi proyek dengan Walikota.Mira pergi sendirian dan
langsung menuju kantor bapak Trimin. Viola sekretaris bapak Trimin yang
biasanya duduk di satu meja di luar kantor tidak ada.Non Mira sudah
ditunggu,” terdengar kata-kata seorang lelaki.Di luar kantor bapak
Trimin juga ada Jaka yang, seperti biasa, tidak jelas apa kerjaannya di
sana. Dialah yang memberitahu bahwa Mira sudah ditunggu. Melihat Mira
datang, Jaka nyengir dan
tersenyum mesum ke arah Mira. Yang membuat Jaka rada kaget, Mira membalas dengan senyum dan kerling genit. Jaka memperhatikan penampilan Mira yang tampak menarik dalem ke meja lengan panjang abu-abu dan rok pendek hitam. Ke meja nya ketat. Jaka berani sumpah, dia yakin Mira tak sedang memakai bra kerana dia melihat pentil Mira mencuat di balik bahan kaos itu Aku masuk ya…” kata Mira sembari menoleh ke Jaka dan melangkah menuju pintu.Jaka lantas merasakan semua darah ke tubuhnya mengalir menuju bawah perut. Tak tahan dia dengan keseksian Mira yang menggodanya.
tersenyum mesum ke arah Mira. Yang membuat Jaka rada kaget, Mira membalas dengan senyum dan kerling genit. Jaka memperhatikan penampilan Mira yang tampak menarik dalem ke meja lengan panjang abu-abu dan rok pendek hitam. Ke meja nya ketat. Jaka berani sumpah, dia yakin Mira tak sedang memakai bra kerana dia melihat pentil Mira mencuat di balik bahan kaos itu Aku masuk ya…” kata Mira sembari menoleh ke Jaka dan melangkah menuju pintu.Jaka lantas merasakan semua darah ke tubuhnya mengalir menuju bawah perut. Tak tahan dia dengan keseksian Mira yang menggodanya.
Permisi…” Mira mengucap salam Saat masuk.
Begitu dia masuk, dia melihat pemandangan tak biasa.Ada dua wanita yang
sedang berada di kanan kiri bapak Trimin. bapak Trimin sendiri berada
dalem keadaan berantakan, kemejanya terbuka sehingga dadanya yang sudah
keriput Tampak, mulutnya terengah-engah, keringat menitik di wajahnya.
Mira mengenali salah seorang dari dua wanita itu sebagai Viola,
sekretaris bapak Trimin, seorang wanita berkacamata, berhidung mancung,
berambut sebahu.Tetapi Viola bukan sedang mengenakan pakaian kantor
seperti biasa, melainkan tank top ketat berbelahan rendah dan rok mini.
Make-upnya juga lebih tebal dari biasa.Selamat pagi, Mbak Mira,” sapa
Viola.Wanita satunya lagi Mira tidak kenal. Dan dia jelas sedang tidak
memakai pakaian orang kantoran. Nyaris tidak berpakaian, malah. Cuma
pakaian dalem berenda dan bra pink.Wanita itu nyengir konyol Saat
melihat ada yang datang, dan dia Tampak membungkuk di samping bapak
Trimin, tangannya seperti memegang sesuatu di pangkuan bapak Trimin.
Rambutnya dicat merah, ukuran dadanya
tampak terlalu besar untuk tubuhnya yang ramping. Riasan menor menutupi
wajahnya yang Tampak lebih tua dari pada aku dan Viola. bibir merah,
bulu mata palsu, alis di tato.apa kabar, Mira,” panggil bapak Trimin
dengan suara lirih, seperti orang kecapekan.Sebenarnya adegan yang
sedang berlangsung di sana sangat tidak wajar, kerana sedang ada dua
wanita berpakaian seksi merubung bapak Trimin. Mira sendiri heran dan
dia melangkah maju pelan-pelan, tetapi begitu tatapan matanya bertemu
dengan tatapan mata bapak Trimin yang tetap tajam, dia merasa tidak
perlu ke mana-mana.Saat semakin dekat, Mira jadi bisa melihat apa yang
sedang dilakukan Viola dan si rambut merah.Pakaian bapak Trimin terbuka,
kemaluannya tegak, dan kedua wanita itu sedang membelai-belainya.
Tetapi si rambut merah sesekali menjepit bagian pangkal batang dan
menekan daerah di bawah buah kemaluan bapak Trimin. Rupanya itu semacam
cara untuk mencegah ejakulasi. Agaknya bapak Trimin sedang menjalani
“terapi” untuk mengatasi masalah ejakulasi dini-nya. Mira terpaku, tak
tahu mesti berbuat apa.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Dia memang dipanggil oleh bapak Trimin,
tetapi apa maunya bapak Trimin? Viola berdiri dan membuka satu laptop
yang ada di meja , lalu duduk di atas meja sembari menyilangkan
kaki.Duduk, Mbak Mira,” kata Viola sembari menunjuk kursi di depan meja
bapak Trimin.bapak Trimin terengah-engah, sepertinya keenakan
kemaluannya dikocok, kadang meringis kerana ejakulasinya dibatalkan
pencetan jari si rambut merah. Mira duduk dan pandangannya mengikuti
tangan Viola yang menunjuk layar laptop.Di situ ditayangkan beberapa
tabel dan presentasi terkait proyek yang sedang diperebutkan perusahaan
mereka dengan perusahaan-perusahaan milik dua orang yang Mira temui di
party Walikota.Viola menjelaskan situasi terbaru dan rincian tender
proyek kepada Mira. Wajah Mira berkerut selagi mengikuti penjelasan
Viola, tanpa menghiraukan bapak Trimin yang asyik sendiri.Viola selesai
memberi penjelasan dan Mira merasa cukup mengerti tentang semua hitungan
dan rencana yang dijabarkannya. bapak Trimin ikut bicara,Tetapi, ada
yang lebih penting lagi, Mira.
bapak Trimin lalu menyentuh lengan si
rambut merah.Siska …” kata bapak Trimin, menyebut nama si rambut
merah.Kenalan dulu, Mbak Mira… Aku Siska ,” katanya. Siska langsung
mendekati Mira, lalu meminta Mira berdiri.Siska mengamati sekujur tubuh
Mira, berjalan mengelilingi Mira sembari pandangannya naik
turun.Mantap…” kata Siska sembari tiba-tiba meremas bokong Mira.Aih!!?”
Mira kaget.Bahenol juga ya… pantesan cuma kamu yang dimau’in,” kata
Siska . Mira tidak mengerti maksudnya.Biasanya Aku yang ditugasin untuk
bantu lobby pejabat,” kata Siska lagi,atau anak buah Aku. Tetapi buat
yang satu ini emang susah dari dulu. Dia pilih-pilih banget. Kalau
sembarang orang, pasti ditolak. Tetapi kalau Mbak Mira pasti bisa
deh.”Ah… Maksudnya?”Pak Walikota maunya si Mira,” kata bapak
Trimin.Biasanya bapak Trimin minta bantuan Siska atau kawan-kawannya,
tetapi ternyata ga ada yang cocok ama Pak Walikota. Emang dia seleranya
lain, ga mau sama yang biasa, maunya sama yang luar biasa kayak Neng
Mira.”Tetapi… kenapa harus Aku? Kan mestinya sama aja…” tanya Mira.Siska
tertawa. Viola menahan ketawa. bapak Trimin bicara.
Mira, dengerin bapak Trimin yah. Mira
sudah lihat yang ditunjukin Viola tadi kan. Kamu tahu seberapa bernilai
proyek itu buat perusahaan kita ini? Besar banget, dan semua berharap
kita bakal dapat.Barangkali kamu belum tahu, untuk proyek-proyek sebesar
itu biasanya kita sebagai pengusaha mesti ngejalin hubungan baik sama
orang-orang yang pegang kuasa pejabat dan semacamnya itu lah. Selama ini
kerja bapak Trimin di perusahaan ini ya seperti itu. Nah, buat proyek
ini, kita perlu persetujuan dari Pak Walikota. Makanya kita perlu Neng
Mira.Soalnya, Pak Walikota sudah sering ngasih petunjuk, salah satu yang
paling dia harapin itu adalah bisa ada hubungan baik dengan Neng
Mira.”Sesudah mendengar penjelasan bapak Trimin yang dibungkus-bungkus
itu Mira masih tetap belum mengerti. Ganti Siska yang bicara.Biasanya,
Mbak Mira, Aku ngurus bagian entertain dalem lobi proyek,” kata Siska
.Yah kita udah tahu lah, pejabat pasti minta bagian. Bisa uang,
fasilitas, hadiah. Udah biasa juga kalau kita nyediain hiburan
juga.Pejabat itu kebanyakan lelaki kan.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Nah yang namanya lelaki pastinya suka yang
prety-prety, jadi Aku yang biasa nyediain. Cuma… Pak Walikota ini agak
susah. Dari dulu emang gitu dia. Bukannya dia sok alim atau ga suka yang
prety-prety sih. Tetapi emang seleranya maunya yang susah. Aku udah
coba nyodorin yang tua, yang muda, yang masih perawan, tetapi semuanya
ditolak sama dia. Pusing kan kita mikirnya.”Nah,” sambung bapak
Trimin,Sebelum party kemarin itu bapak Trimin kan sering ketemu Pak
Walikota buat ngomongin ini proyek. Pak Walikota kalau ketemu bapak
Trimin seriiing banget nanyain, mana Neng Mira, kok nggak dibawa.bapak
Trimin tahu sih Pak Walikota udah perhatiin kamu dari dulu. bapak Trimin
juga udah jelasin status kamu. Tetapi kelihatannya sih Pak Walikota
maunya cuma sama kamu.”Tahu-tahu, Siska sudah merangkul dan
menggerayangi Mira.Mbak Mira cakep banget deh,” ujar Siska sembari satu
tangannya meremas bokong Mira lagi.Pantes aja Pak Walikota cuma maunya
sama Mbak Mira. Cakep, indah lagi. Bener-bener high class. Aku aja jadi
minder ngelihat Mbak Mira.”Andai pikiran Mira masih normal, mungkin dia
akan berusaha mengelak begitu tahu arah kata-kata bapak Trimin. Tetapi
tidak… Mira yang sekarang bukan lagi Mira yang polos, malu-malu, dan
konservatif.
Sejak bayu mengubah penampilannya, bapak
Trimin dan Dr Lorencia mengacak-acak pandangannya, dan berbagai
pengalaman berpetualang dilaluinya, kepribadian Mira berubah. Dia tak
lagi merasa perlu membatasi dirinya dengan hanya menyerahkan tubuhnya
kepada suaminya yang sah. Dia sudah tahu bahwa kenikmatan tubuh bisa
didapat dari mana saja, dan buat dia itu tak salah.Dia tetap seorang
istri, tetapi dia tak ubahnya seorang lonte juga.Dia tak lagi sungkan
berhubungan seks dengan semua orang. Siska yang berposisi di belakang
Mira kini menyandarkan mukanya ke bahu Mira, menghirup wangi rambut Mira
dan meremas buah dada Mira.Mira mendesah sebagai reaksi gerakan Siska
itu. Viola tetap duduk di atas meja , sementara bapak Trimin juga tetap
duduk di kursinya tanpa merapikan pakaiannya.Makanya… Tolong yah, Mira?”
pinta bapak Trimin.Mira tak bisa konsentrasi kerana digerayangi terus
oleh Siska . bapak Trimin menyambung,Peran seperti ini cuma Mira yang
bisa.”Mira berpikir sebentar, wajahnya berkerut, tetapi dengan cepat dia
mencapai kesimpulan.Iya, bapak Trimin. Mira siap.”bapak Trimin
tersenyum lebar. Siska bertepuk tangan.Mira tersenyum nakal.Omong-omong,
bapak Trimin lagi ngapain sih, kok telanjang?” tanyanya.
bapak Trimin tertawa mendengar Mira bicara
seperti itu, tak sungkan dan tak malu-malu.Ini bapak Triminlagi terapi,
hehehe,” kata bapak Trimin.Dibantuin Siska …”Terapi kejantanan,
…hihihi,” Siska menimpali.Mbak Mira mau ikutan gabung?”Boleh juga,”
tanpa diduga Mira setuju,Hitung-hitung latihan… Ih si bapak Trimin udah
tegang gitu…”Mira mendekat ke arah bapak Trimin.Melihat itu, Viola dan
Siska juga bergerak, sehingga bapak Trimin kini dikelilingi tiga wanita
prety. Seperti raja dengan selir-selirnya saja.Tidak seperti sebelumnya,
kali ini Mira dengan sadar siap menyerahkan diri dan menggoda bapak
Trimin, lelaki tua karyawan orangtuanya yang sudah dikenalnya dengan
baik sejak kecil itu.Sebenarnya sejak ditinggal bayu, Mira agak
frustrasi kerana kebutuhan seksnya tidak ada yang melayani. Makanya Saat
dia digarap Dr Loren dan Jaka beberapa hari lalu, sebenarnya dia
melayani dengan suka rela, asalkan bisa mengecap kenikmatan.Coba kita
lihat hasil terapi tadi…” kata Siska, lalu tiba-tiba dia mendekati Mira
dan kembali menggerayangi.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Viola terpikir untuk meramaikan suasana,
jadi dia menuju laptopnya dan mulai memutar musik dance. Dia kemudian
mendekati Mira dan Siska sembari bergoyang ikut irama. Siska juga
ikut-ikutan, sembari menggerak-gerakkan tubuh Mira, mengajak Mira ikut
dance. Mira terbawa juga, mulai meliuk-liukkan tubuhnya yang indah.bapak
Trimin jadi ngiler melihat tiga wanita prety bergoyang aduhai di
depannya. Viola dan Siska bergerak luwes seperti sudah biasa dance.Siska
apalagi, dia yang sejatinya bekerja jadi agen cewek panggilan dan
penari tanggal baju setelah sebelumnya malang melintang di dua profesi
itu.sudah kenyang pengalaman memikat hati dan tubuh lelaki lewat goyang
tubuhnya. Mira saja yang agak kaku.Mbak Mira yang prety… Kita buka yah?”
Siska bergoyang sambul memeluk Mira dari belakang, dan mengatakan itu
sembari meraba tubuh Mira.Siska melepas satu-satu kancing ke meja
Mira.Uhh…” bapak Trimin melenguh Saat melihat apa yang tampak di balik
ke meja abu-abu Mira.Tadi waktu di luar, Jaka mengira Mira tidak memakai
bra kerana bisa melihat pentil Mira mencuat di balik ke meja . Ternyata
itu benar, dan sekarang bapak Trimin melihat sepasang buah dada sintal
Mira.
Wuaaah… berani banget ya Mbak Mira…” puji
Siska sembari membelai-belai buah dada Mira.Nggak nyangka dari tadi
sudah nggak pake beha!” Memang Mira dari tadi tak memakai bra.Dari
rumah. Dan sepanjang perjalanan, dia terangsang kerana menikmati
pandangan orang-orang yang tergiur ke prety nya. Siska membantu Mira
melepas ke meja nya sehingga Mira pun akhirnya berdiri topless di depan
bapak Trimin yang mulai kelabakan.Aduh… duh meni geulis Neng Mira…”
keluh bapak Trimin.Mira melangkah maju mengikuti hentakan irama musik
dari laptop Viola ke hadapan bapak Trimin.bapak Trimin tetap duduk,
kemaluannya yang dari tadi ereksi mengacung ke depan. Mira menjulurkan
tangan dan menadah bagian bawah batang kejantanan bapak Trimin yang tak
seberapa besar. Satu tangannya lagi bertumpu di paha bapak Trimin selagi
dia membungkukkan tubuh, membuat kedua susunya bergelantungan. Mira
menengadahkan muka, mulutnya terbuka, matanya liar dan lapar. Saat
bekerja di rumah orangtua Mira dulu, bapak Trimin mengingat Mira sebagai
wanita kecil yang manis dan polos.
Kesan manis dan polos itu kini sudah
hilang, tertutup ekspresi seksi dan binal.Wajah wanita kecil yang
diingat bapak Trimin itu kini berubah, dengan bibir merah penuh, pipi
merona, mata tajam berhias warna. Mira mengerling, menjilat bibir,
menggoda bapak Trimin. Jemarinya membelai halus kemaluan bapak Trimin.
bapak Trimin sudah tak perlu lagi menggunakan ilmunya. Wajah Mira
merambat dari dekat selangkangan bapak Trimin ke dada bapak Trimin, dan
Mira mulai menjilat dan mengisap putting bapak Trimin. bapak Trimin
kemudian melihat wajah mesum Mira sudah berada tepat di depan wajahnya,
bibir Mira bertemu bibirnya, dan lidahnya disedot Mira yang dengan ganas
menciumnya.Mana tahan bapak Trimin! Benihnya yang sudah dari tadi
berhasil ditahan meski menghadapi Viola dan Siska, langsung memaksa
keluar. Rangsangan dari Mira, tangan dan wajah dan aksi, memicu
ejakulasi.Auhhh…” keluh bapak Trimin lirih, hasil terapi ejakulasi
dini-nya langsung buyar seSaat di tangan Mira, membuat cairan kental
tersembur mengotori floor di depan kursi. Mira segera melepas ciumannya
dan tersenyum sinis.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
bapak Trimin… Payah deh ah… Masa’ udah
keluar…” kata Mira.bapak Trimin yang masih terengah-engah sesudah keluar
tanpa perlu memasukkan kemaluannya ke mana-mana itu masih mendapat
hiburan berupa kesenangan kecil, dari kata-kata nakal Mira barusan.Dia
telah berhasil merusak Mira. Kini Mira pun menjadi satu lagi wanita
baik-baik yang dijadikannya binal. Lelaki tua itu terengah-engah lelah.
Tetapi puas. Puas sekali.Belum juga masuk, mana enak… Mira bikin bangun
lagi, ya, Mang?” kata Mira dengan suara menggoda.Suara musik dance dari
laptop Viola masih membahana, sehingga bagian dalem kantor itu seperti
diskotik saja rasanya. Mira kembali bergoyang seksi, kali ini dia
menarik Viola yang dari tadi diam saja. Viola mengerti dan keduanya pun
menari sensual di depan bapak Trimin. Benar-benar posisi bapak Trimin
ibarat seorang raja zaman dulu, dirubung selir-selirnya, menikmati
pertunjukan tari yang menawan hati di depan mata. Tetapi kemaluannya
kisut lemas sesudah dibuat muncrat Mira tadi. Mira memeluk Viola dalem
posisi berhadapan, sembari menoleh ke arah bapak Trimin dan mengerling
nakal.
bapak Trimin, lihat nih,” kata Mira
sembari menggerayangi Viola.Sekretaris bapak Trimin itu mendesah-desah
Saat Mira mencupang lehernya, menyibak rambut tebalnya.Ahh… uh… ah…”
desah Mira seksi selagi tangannya mencengkeram rambut Viola dan memaksa
si sekretaris menyedot dan mengenyot pentilnya.Siska berkomentar,Boleh
juga nih! Ikutan dong! Ayo kita bikin si bapak Trimin bangun lagi!” dan
langsung membuka kaitan bra-nya sembari menari-nari. Dia ikut topless
seperti Mira, Sayang buah dadanya sudah mulai turun dan berpentil gelap,
tubuhnya memang mulai kalah dengan tubuh Mira dan Viola yang lebih
muda.Siska tidak mendekati Mira dan Viola yang bercumbu, malah dia
mendekati bapak Trimin.bapak Trimin masih suka aku gini’in kan…” kata
Siska yang kemudian berlutut di depan selangkangan bapak Trimin,
kemudian mulai memasukkan kemaluan yang masih lemas itu ke dalem
mulutnya.Sebagaimana banyak wanita di sekeliling hidup bapak Trimin,
Siska juga dulu dirusak oleh bapak Trimin. Namanya sekarang, Siska ,
adalah perubahan nama aslinya yang berarti cahaya di suatu tempat indah
bagi kemaluan-kemaluan budiman kelak.
Siska aslinya seorang wanita taat dari
keluarga miskin dengan kampung halaman di pulau seberang, yang suatu
hari datang membawa CV dan surat lamaran ke kantor bapak Trimin demi
mendapat penghidupan lebih baik. Sayang, bibir sensualnya yang polos
menarik perhatian lelaki mesum berilmu gendam itu, sehingga, seperti
kupu-kupu tersangkut jaring laba-laba, Siska pun terjerat. Menjelang
akhir wawancara pertama, pakaiannya yang sopan telah bertebaran di floor
kantor, bagian-bagian tubuhnya yang biasa tak dia tunjukkan untuk
sembarang orang sudah terungkap semua, dan bibir tebalnya yang polos
namun sensual ternoda cairan kelelakian bapak Trimin.Siska diterima
bekerja di kantor bapak Trimin, dengan jabatan resmi sebagai asisten
namun pekerjaan sebenarnya adalah menjadi salah satu wanita penghibur
pelancar negosiasi. Kehidupannya pun berubah, dia mulai memakai baju
minim dan berdandan seksi sehingga memicu masalah dengan keluarganya
yang konservatif. Namun jiwanya sudah dicengkeram bapak Trimin sehingga
dia malah memilih melupakan keluarganya. Terjerumuslah Siska ke dunia
hitam dan dia pun sepenuhnya berkecimpung di sana, sesudah cukup
berpengalaman, dia mulai coba-coba mengajak wanita-wanita muda untuk
mengikuti jejaknya melacur.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Kini sudah sepuluh tahun sejak Siska
pertama kali masuk ke kantor itu dengan harapan mendapat pekerjaan.Siska
terus mengisap, kepalanya maju-mundur sekujur kemaluan bapak Trimin
yang masih tetap lemas, sembari matanya menatap penuh harap ke orang
yang telah menggelapkan hidupnya. Siska tak pernah merasa benci kepada
bapak Trimin bertahun-tahun sudah berlalu dan cengkeraman mental bapak
Trimin sudah sirna, tetapi Siska sendiri sudah pasrah dengan jalan
hidupnya. Kepala Siska semakin terbenam ke selangkangan bapak Trimin,
bibir dan lidahnya kini menggarap buah kemaluan lelaki tua itu.Dulu
sekali, bapak Trimin yang melihat indahnya bibir Siska memutuskan untuk
membuat wanita itu menjadi ahli memuaskan lelaki dengan bibirnya. Jadi
sepanjang Siska bekerja di bawah bapak Trimin, bapak Trimin sering
menyuruh Siska menyervis dengan bibirnya, dan melatih Siska agar mau
berbuat apa saja dengan bibir seksinya itu.Maka sekarang Siska
mempraktikkan hal-hal yang diajarkan bapak Trimin kepadanya dia menciumi
dan menggigit-gigit soft bagian pangkal paha bapak Trimin, mengulum dan
menjilati biji, memuja seluruh selangkangan itu dengan bibirnya yang
merah.
bapak Trimin mengerang keenakan, tangannya
memegang belakang kepala Siska , memberi tanda kepada Siska untuk
melanjutkan. Siska melanjutkan pelan-pelan, tahu bahwa bapak Trimin yang
sudah tidak muda lagi itu tak akan cepat pulih. Mukanya terbenam di
antara dua sisi pangkal paha dan di bawah kemaluan bapak Trimin,
lidahnya melejit menyusuri ke bawah, dari dasar kantong biji bapak
Trimin terus ke bawah, menuju dubur lelaki tua itu.Ujung lidah Siska
bergerak ke kanan-kiri dan menyapu lubang dubur bapak Trimin, kemudian
naik lagi sampai menjilati bagian belakang buah kemaluan bapak Trimin.
Siska tak jijik sama sekali melakukan itu. Selama beberapa menit Siska
terus menggarap kemaluan, buah kemaluan, dan lubang dubur bapak Trimin.
Tetapi Siska sendiri terangsang berat dengan aksinya sendiri itu.
Lagi-lagi itu ajaran bapak Trimin kerana mau mengeksploitasi bibir Siska
, maka dulu bapak Trimin menanamkan sugesti bahwa Siska bisa terangsang
apabila dia sedang meng-oral lelaki. bapak Trimin sendiri merasa
keenakan sampai-sampai dia tidak bisa berdiri, kerana memang di antara
kemaluan dan dubur ada titik sensitif yang berkali-kali dirangsang Siska
, tetapi kejantanannya belum juga bangun.
Siska menoleh dan melihat Mira dan Viola
sudah saling membugil. Dia memanggil kedua wanita yang lebih muda itu
supaya tidak asyik sendiri. Kemudian Siska menunjuk ke satu sofa di
samping meja kerja bapak Trimin, yang bersandar ke tembok.Viola dan
Siska membantu bapak Trimin berdiri, dan lelaki tua itu tertatih-tatih
lemas dipapah dua wanita prety ke sofa. Begitu bapak Trimin duduk lagi,
Siska kembali berlutut di depannya, sementara Viola duduk di sebelahnya,
menjulurkan tangan dan mengelus-elus kemaluan bapak Trimin yang masih
juga ngadat.Dengan bapak Trimin dikerubungi seperti itu, di mana posisi
Mira? Mira melangkah naik ke sofa, berdiri mengangkangi pangkuan bapak
Trimin.Mang,” kata Mira,lihat nih… memekku…”bapak Trimin membelalak.
Dalem posisi seperti itu, bagian bawah perut Mira tepat berada di
depannya, dan tangan Mira meraih ke bawah merentang kemaluannya sampai
bagian dalemnya yang berwarna pink dan basah Tampak. Mira menjolokkan
jarinya sendiri ke dalem, meraba kemaluannya sendiri.Ayo bapak Trimin…
bikin Mira enak bapak Trimin… Jilatin memek Mira bapak Trimin…” pinta
Mira.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Melihat bapak Trimin kewalahan kerana
bagian bawah tubuhnya diurusi Siska dan Viola, Mira berinisiatif
sendiri, menyodorkan kewanitaannya langsung ke muka bapak Trimin
sementara tubuhnya merapat ke tembok di belakang sofa.Haohhh! Ayo
jilatin bapak Trimin! Terus bapak Trimin!” jerit Mira selagi lidah bapak
Trimin memasuki kemaluannya.Mira mulai memain-mainkan buah dadanya
sendiri. Sekali-sekali dia berseru,Terus jilatin,” dan Entot Mira bapak
Trimin” sementara nafasnya memburu.Setelah dirangsang terus, kewanitaan
Mira mulai mengeluarkan cairan sehingga bibir bapak Trimin pun basah
belepotan.tetapi Mira tak peduli, dia terus memaksakan memeknya mendesak
muka orang yang dulu dihormatinya itu.Lama sekali ketiga wanita itu
berusaha membangkitkan kejantanan lelaki yang telah merusak mereka.
Mungkin sampai setengah jam. Siska merangsang di dekat kemaluan, Viola
mengocok serta menjilati batang kemaluan, sementara Mira menyodorkan
kemaluannya untuk dilalap bapak Trimin.Sudah naik lagi nih!” teriak
Viola girang sesudah dia melihat kemaluan bapak Trimin akhirnya keras
lagi.Di antara ketiga wanita yang ada di sana, Viola-lah yang saat ini
paling sering menjadi pasangan seks bapak Trimin, kerana kedekatannya
sebagai sekretaris.
Aslinya Viola mulai bekerja di perusahaan
itu di bagian lain, tetapi suatu hari dia dipindah menjadi sekretaris
bapak Trimin. bapak Trimin langsung mengacak-acak hidup Viola begitu
wanita berkacamata berhidung mancung itu jadi bawahannya, sedikit demi
sedikit pertama, Viola dibuat tak lagi tertarik dengan pacarnya,
sehingga pemuda malang itu akhirnya diputus oleh Viola. Kemudian Viola
yang aslinya berpenampilan tomboy dipengaruhi sehingga berubah, dulu
Viola berambut pendek dan biasa mengenakan pakaian panjang ke kantor,
sekarang Viola memelihara rambutnya jadi panjang dan megar, dan dia
selalu memakai rok mini dan sepatu hak tinggi.Dan bapak Trimin juga
membuat Viola jadi mudah cepat orgasme, kerana bapak Trimin ingin
sekretarisnya itu bisa puas walau disetubuhi hanya beberapa menit. Kalau
Viola susah puas, bisa-bisa dia tidak setia dan mencari-cari kenikmatan
dari orang lain. Sementara itu kemampuan kerja dan sikap dingin Viola
tetap seperti semula.Nah, seperti yang sudah dijelaskan, oleh bapak
Trimin, Siska dibuat mudah terangsang apabila sedang melayani lelaki
dengan bibirnya, sementara Viola dijadikan cepat mendapat orgasme.
Keduanya sedari tadi tidak diam saja.
Viola sempat mengalami orgasme kecil Saat
tadi digerayangi Mira, sementara Siska memainkan lidahnya di
selangkangan bapak Trimin sembari bermasturbasi dan menuju klimaks.
Sementara Mira tidak juga puas walau sudah memaksa bapak Trimin
menjilati kemaluannya.Mira, Mira, kamu naikin bapak Trimin, sekarang!”
pinta bapak Trimin. Mira mengerti, dia langsung menurunkan tubuhnya
menyambut tegak kembalinya kejantanan bapak Trimin. Kemaluan bapak
Trimin yang sedang tegak itu diarahkan oleh Viola ke arah belahan
kemaluan Mira.Mira yang mengangkangi selangkangan bapak Trimin
pelan-pelan menurunkan tubuh sehingga masuklah kemaluan tua itu ke dalem
belahan kewanitaannya yang basah. Tetapi memang punya bapak Trimin
tidak sebesar kemaluan banyak orang yang pernah dicobanya. Jadi “kurang
berasa” untuk Mira. Ekspresi wajahnya tak berubah Saat dimasuki batang
bapak Trimin. Siska ikut nimbrung, dia mengalihkan perhatian ke bokong
Mira. Saat lidah Siska mulai menyapu belahan bokong Mira, Mira
merinding.Mira mulai menaik turunkan tubuhnya, menjepit kejantanan bapak
Trimin dengan kemaluannya, sembari menciumi wajah bapak Trimin.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Suara desahannya tak sebegitu intens,
jelas kerana dia masih belum puas dengan ukuran barang yang
mempenetrasinya. Tetapi ereksi yang diusahakan dengan susah payah sampai
setengah jam itu tidak bertahan lama. bapak Trimin mengeluarkan suara
mengeluh panjang dan ejakulasi di dalem kemaluan Mira, setelah hanya
empat-lima kali digenjot Mira. Semprotan maninya cepat berhenti, dan
kemaluannya cepat sekali melemas dan kisut. Umur tak bisa dibohongi,
sang perusak wanita itu tak lagi jantan, tiga wanita seksi merubungnya
pun disia-siakan begitu saja.Heh?… Yaaah… Kok cepet lagi keluarnya?
Aaahhh…” Mira merajuk.Aduh… maafin bapak Trimin,” kata bapak Trimin yang
lemas.Tubuhnya yang tua itu terasa capek sekali; dua kali orgasme dalem
waktu singkat sangat menguras tenaga. Mata bapak Trimin jadi sayu, dan
dia jadi merasa mengantuk. Dan kepalanya terasa berkunang-kunang. Tanpa
dapat menahan, bapak Trimin tertidur…Haahhh… malah tidur… Iiihh… “ keluh
Mira. Viola merangkulnya dan membantunya turun dari pangkuan bapak
Trimin.
Sudah… Mbak Mira, biarin aja Bapak
istirahat, jarang banget dia bisa ngecrot sehari dua kali dalem waktu
berdekatan gitu. Sekarang Mbak Mira pulang aja ya? Penjelasannya kan
udah, Mbak Mira juga udah tahu apa yang harus dilakukan,” bujuk
Viola.Viola dan Siska mengajak Mira ke kamar mandi kecil di dalem kantor
itu, lalu mereka bertiga membersihkan diri dengan shower, Mira mencuci
kemaluannya. Cairan yang dikeluarkan bapak Trimin di dalem dirinya hanya
sedikit. Sesudahnya mereka mengeringkan diri dan berpakaian lagi.Saat
akan meninggalkan ruangan, Mira menengok ke bapak Trimin yang tertidur.
Kedua “selir”nya—Viola dan Siska, memakaikan kembali baju dan pakaian
bapak Trimin. Mira tersenyum melihat bapak Trimin yang menganga mulutnya
dan ngorok Saat ketiduran di sofa, juga Saat melihat betapa
perhatiannya Viola dan Siska kepada bapak Trimin. Entah apa yang
dipikirkan keduanya terhadap lelaki tua yang telah mengubah hidup mereka
itu.Benci? Dendam? Acuh? Atau malah Sayang? Mira melangkah keluar
dengan tak puas.
Sekali lagi dia melewati Jaka yang duduk
menumpangkan kaki di meja , dan kembali dia melirik genit ke arah Jaka.
Sayangnya Jaka terlalu pengecut untuk menanggapi ajakan Mira itu.
Padahal dia bisa saja jadi pelampiasan Mira yang tidak sempat dibikin
puas oleh bapak Trimin. Tetapi kerana Jaka tidak berani berinisiatif,
maka dia cuma bisa gigit jari. Mira pulang sembari mengingat-ingat
penjelasan mengenai perannya dalem negosiasi tender mendatang. Dia perlu
menggunakan tubuhnya untuk meyakinkan Pak Walikota. Pesan itu, tanpa
diucapkan jelas oleh bapak Trimin maupun Viola dan Siska, sudah tertanam
di kepala Mira.Dan Saat Mira berbaring malam itu, tubuhnya yang belum
terpuaskan membuat dia sulit tidur. Besok dia akan menghadap Pak
Walikota, dan dia berharap Pak Walikota tidak punya masalah ejakulasi
dini seperti bapak Trimin…Saat Mira dan Luthfi bersekolah di SMA yang
sama dulu, berbeda dua angkatan, keduanya dikenal sebagai kembang di
sekolah itu. Kedua yang orangtuanya saling kenal itu sama-sama jelita,
namun tipe ke pretyan mereka berbeda. Luthfi selalu bergaya, glamor, dan
menggoda Mira polos, malu-malu, dan bersahaja.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Tak heran sejak dulu mereka berdua tidak
pernah kehabisan perhatian dari lelaki, mulai dari sesama siswa sampai
orang-orang lebih tua. Mira tidak pernah menanggapi kerana dulu dia
menganggap belum waktunya dia pacaran.Sedang beredar dari satu lelaki ke
lelaki lain, menikmati kekaguman dan cinta mereka. Kedua wanita prety
itu akhirnya menjadi saudara ipar, dipertalikan lewat pernikahan Mira
dengan Luthfi adik bayu, namun keduanya juga jadi bersahabat, berbagi
suka dan duka, saling membela dan menjaga. Pagi-pagi bayu sudah
ditelepon Mira yang minta dirias dan didandani untuk suatu acara.Mira
awalnya tidak cerita acara apa, tetapi di tengah pembicaraan Saat dirias
bayu berhasil mengorek sedikit-sedikit apa yang mau dilakukan adik
iparnya.Omong-omong, ada acara apa, kok tengah minggu begini?” bayu
mengulik.Aku diminta bantu negosiasi tender proyek sama bapak Trimin,”
kata Mira.Tetapi kenapa persiapannya kayak mau ke resepsi? Sampai pake
kebaya segala…”Diminta bapak Trimin,” kata Mira sembari tersipu malu,Mau
ketemu orang penting…”bayu tidak bertanya lagi, tetapi dia merasakan
sesuatu yang mencurigakan. Dia tahu apa yang bapak Trimin pernah lakukan
kepada Mira.
dan dia tahu persis reputasi bapak Trimin,
tetapi dia tak menyangka Mira akan terjerumus sedemikian jauh. bayu
tidak masalah kalau Mira mengubah diri demi Luthfi, tetapi sepertinya
perubahan Mira tidak cuma itu… Tetapi untuk saat itu bayu memilih diam
dulu. Dia meneruskan pekerjaannya. Tak lama kemudian bayu berkacak
pinggang sembari memperhatikan hasil karya-nya, Mira yang sudah dirias
lengkap dan tampak mempesona dalem kebaya modern. Tubuh Mira yang pada
dasarnya indah Tampak semakin gemulai dalem balutan kebaya dan bawahan
kain batik yang pas tubuh itu.Tetapi bayu sudah bisa menebak, dalem
beberapa jam dandanan indah itu akan rusak diacak-acak.Entah oleh siapa.
Barangkali oleh “orang penting” itu.Mungkin bapak Trimin juga bakal
ikutan.Kain batik yang membungkus pahanya bakal disingkap agar paha
mulus Mira dapat dijamah. Kebaya berdada rendah yang membusungkan dada
Mira itu tak bakal melindungi buah dada Mira dari ciuman dan gigitan
begitu pula leher mulus Mira yang Tampak seksi tanpa tertutup rambutnya
yang disanggul modern.
Make-up yang dibubuhkan bayu dengan
hati-hati itu bakal jadi awut-awutan kerana keringat dan sperma, lipstik
merah yang memperindah bibir Mira bakal terhapus Saat berkali-kali
bergesekan dengan batang kejantanan.bayu menceletuk,Udah siap nih,
pengantinnya siap naik ke pelaminan.” Mira tertawa kecil. bayu merasa
sedikit miris.Di mana acaranya?” tanya bayu lagi.Mira menyebut nama satu
hotel yang terletak dekat pusat kota. bayu tersenyum kecut. Dia hafal
benar nama hotel itu. Hotel berbintang yang dulu sering sekali bayu
datangi dengan berbagai lelaki.Nanti mau dijemput sama bapak Trimin dari
rumah, makanya siap-siapnya dari sekarang,” kata Mira.Luthfi belum
pulang ya?”Mira menggelengkan kepala menjawab pertanyaan kakak
iparnya.Kapan dia pulang?” bayu terus bertanya.Iih, Kak bayu kok
tanya-tanya melulu,” seru Mira,Biarin aja dia mau pulang kapan…”bayu
diam saja sesudah itu, agak prihatin dan khawatir tentang apa yang akan
terjadi pada Mira. Bukan seperti ini yang dia harapkan Saat beberapa
waktu lalu dia memberi saran kepada Mira agar lebih mengikuti kemauan
suaminya.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Sebandel-bandelnya bayu, dia masih Sayang
pada adik iparnya, dan tidak mau Mira terjerumus seperti dirinya. Saat
Mira kembali ke rumahnya sendiri untuk menunggu dijemput, bayu langsung
menelepon Luthfi, ingin tahu sedang di mana adiknya itu. Teleponnya
tidak dijawab. Tentu saja, kerana Luthfi mematikan telepon genggamnya di
atas pesawat yang sedang membawanya pulang lebih cepat daripada
dijadwalkan.Tidak lama kemudian, Mira yang menunggu di rumahnya
mendengar suara mobil berhenti di luar.bapak Trimin datang menjemputnya.
Seperti biasa bapak Trimin dikawani dua anak buahnya yaitu Jaka dan
Restu. Restu menyetir sementara Jaka memang kerjaannya mengintil
pamannya ke mana-mana.Haduuh… Rupanya habis ada bidadari turun ke dunia?
bapak Trimin sampe ga percaya. Geulis kieu,” puji bapak Trimin.Dia
memandangi sekujur tubuh putri pemilik perusahaan tempat kerjanya itu
penuh nafsu. Kalau saja hari itu bukan hari pelaksanaan rencananya,
bapak Trimin ingin sekali merasai lagi tubuh indah Mira.
Dia teringat-ingat terus betapa tubuh
tuanya bertekuk lutut dua kali akibat kemolekan Mira kemarin, Saat Mira
mendatanginya di kantor. Jaka dan Restu juga terbit gairahnya melihat
Mira, mereka belum lupa pengalaman mereka beberapa kali mencicipi tubuh
Mira.Ayoh kita langsung berangkat. Neng Mira sudah makan?” tanya bapak
Trimin. Mira mengangguk.Kan tadi bapak Trimin bilang suruh siap lahir
batin,” kata Mira, merujuk percakapan mereka tadi pagi. Saat itu sudah
lepas tengah hari. Mobil sedan bapak Trimin segera meluncur meninggalkan
rumah Mira, menuju pusat kota.Semua itu tak lepas dari pengamatan bayu
yang sengaja duduk-duduk di luar, mengawasi rumah Mira. Dengan gemas
bayu kembali berusaha menelepon . Belum juga berhasil.Sepanjang
perjalanan bapak Trimin berbicara sesuatu ke Mira. Mira tak
memperhatikan. Dia sedang menikmati bagaimana ketiga lelaki di dalem
mobil itu mengagumi dirinya. Mira duduk di belakang bersama bapak Trimin
sementara Restu di depan mengemudi sedangkan Jaka di kursi penumpang
depan. Jaka berkali-kali menengok ke belakang tanpa alasan jelas, hanya
untuk melihat wajahnya.
Sementara Restu terus memperhatikan jalan,
tetapi Mira beberapa kali melihat lewat kaca spion dalem, mata Restu
tajam mengamatinya. Dan bapak Trimin sendiri mengajak berbicara Mira
sembari tangannya menggenggam tangan Mira. Genggaman itu kadang dilepas
menjadi belaian ke paha Mira yang masih terbungkus kain.Kak bayu,
beginikah rasanya jadi dirimu?Sejak berubah penampilan, cara berpikir
Mira ikut berubah. Kini dia menikmati perhatian dan kekaguman lelaki.
Dia mulai memandang dirinya sebagai objek nafsu lawan jenisnya,
keberadaannya hanya demi memuaskan syahwat lelaki.Seakan kodratnya
adalah untuk menyediakan kepretyan dan keseksian tubuh. Dan bukan hanya
untuk suaminya. Tetapi untuk semua lelaki. Dia tak menolak siapapun.
Seperti seorang lonte, Mira kini bersedia dijamah siapapun tanpa
memandang status dan wajah. Sejak perubahannya, sudah banyak lelaki yang
menikmati tubuhnya. Lelaki tua seperti bapak Trimin. Lelaki kalangan
bawah seperti Pak Giman, si tukang sayur. Begundal seperti Jaka dan para
aparat yang menciduknya. Mira sudah bisa mengira bahwa tubuhnya akan
diumpankan kepada Pak Walikota.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Kata-kata terselubung yang disampaikan
Viola dan Siska kemarin membenarkan itu. Dan Mira sama sekali tak
keberatan. Dia sudah pernah meladeni kemaluan-kemaluan yang lebih tak
pantas bagi dirinya, jadi Pak Walikota malah bukan tantangan baginya.
Bagaimanapun, Pak Walikota tak bisa dibilang buruk rupa. Memang umurnya
sudah matang, tetapi masih lebih muda daripada bapak Trimin. Dibanding
bapak Trimin yang buncit, Pak Walikota lebih tegap dan atletis, kerana
pensiunan perwira. Ditambah lagi, Pak Walikota jelas lebih berkuasa
daripada bapak Trimin, apalagi suami Mira sendiri, Luthfi.Masih Mira
ingat bagaimana Pak Walikota menatapnya di party.Tatapan seorang lelaki
yang lapar yang menginginkannya, yang seolah hendak menelanjanginya saat
itu juga. Memang, Saat itu bukan hanya dia yang dipandangi seperti itu;
dua wanita lain yang ada di sana juga dipandangi seperti itu. Tak apa.
Mira menduga dia mungkin akan bertemu dengan kedua wanita itu lagi. Biar
saja.Dia sudah merasa cukup percaya diri untuk bersaing. Oh, dia sudah
tak sabar untuk bertemu Pak Walikota! Mereka menuju satu Area yang
dikenal sebagai pusat hiburan malam kota.
Di tengah siang, suasananya tak begitu
ramai, tak seperti Area bisnis dan perdagangan di sekelilingnya.
Diskotik, panti pijat, karaoke, dan hotel di kiri-kanan jalan Tampak
belum hidup. Tetapi tempat parkir yang penuh mobil menunjukkan bahwa
tetap ada orang-orang yang sedang melepas lelah dan suntuknya di sana,
mencuri waktu untuk mereguk kenikmatan di tengah sibuknya jam
kerja.Mobil bapak Trimin berbelok ke arah satu gedung yang sepertinya
bertingkat empat atau lima, tetapi bagian mukanya tertutup dinding
kamuflase utuh yang menghalangi pandangan.Mira mengira inilah hotel
tempat dia akan bertemu dengan Pak Walikota. Mira baru tahu mengenai
hotel itu, tetapi bagi bapak Trimin, nama hotel itu sudah sangat akrab.
Hotel itu terkenal sebagai salah satu pusat hiburan malam terbesar di
kota. Prostitusi, judi, narkotika, semua terjadi di balik dinding yang
menutupi muka hotel itu. Pihak berwenang bukannya tak tahu. Mereka
sangat tahu. Dan mereka ikut menikmati bisnis gelap itu, baik uangnya
maupun kegiatan usahanya. Mobil berhenti di depan lobi dan bapak Trimin
turun bersama Mira dan Jaka. Restu kemudian membawa mobil ke tempat
parkir.
Mira dan yang lain melangkah masuk ke lobi
hotel itu yang Tampak agak sepi. Di depan meja resepsionis berdirilah
seorang lelaki berambut cepak dan bertubuh besar, mengenakan kacamata
hitam dan pakaian serba hitam.Pak Syafri. Selamat datang, silakan ikut
Aku,” kata lelaki cepak itu.bapak Trimin tersenyum dan mengikuti lelaki
itu yang langsung berjalan dengan langkah-langkah besar ke arah satu
pintu di seberang lobi. Mira dan Jaka mengikuti.Di balik pintu yang
mereka lewati ada koridor sepi dengan beberapa pintu lain di
kanan-kiri.Mereka menuju pintu paling ujung dan di balik pintu itu ada
satu lounge yang terbuka ke arah kolam kecil dan taman, dengan bar
menempel di satu dindingnya dan sofa-sofa putih tersebar. Kerana masih
siang, lounge itu sepi, hanya ada bartender yang bekerja dan beberapa
orang yang duduk di sofa. Lelaki dan wanita. Yang lelaki biasanya
berpenampilan rapi seperti orang kantoran atau pengusaha. Yang wanita
umumnya muda-muda, prety, berpakaian dan berdandan seksi. Inilah salah
satu lokasi paling sering dikunjungi di hotel itu, yaitu tempat lelaki
hidung belang mencari dan tempat para wanita penghibur dan germo
mangkal.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Tampak seorang lelaki botak Giman
memanggil seorang wanita paro baya, germo, yang datang diikuti tiga anak
buahnya. Lelaki botak Giman itu memandangi ketiga wanita yang
disodorkan, bingung mau memilih yang mana.Tiga-tiganya saja Om, kalau
bingung,” goda si germo.Di pojok lain seorang lelaki berdiri
meninggalkan sofa sembari merangkul lonte yang sudah dipilihnya, menuju
pintu lift di sebelah bar, yang akan membawa mereka ke floor-floor
berisi kamar.Pak Trimin, ini yang mau mewakili di atas?” kata si cepak
sembari menengok ke Mira.Iya,” kata bapak Trimin.Namanya Mira.Non Mira
bisa ikut dengan Aku ke atas,” kata si cepak lagi.Pak Trimin boleh
tunggu di sini, atau tidak usah tunggu juga tidak apa-apa, barangkali
terlalu lama.”Kita tunggu di sini aja sebentar,” kata bapak Trimin
sembari menoleh ke Mira.Neng, ikut sama bapak ini ya ke atas. Mohon
bantuannya, ya Neng Mira. Inget pentingnya tender ini buat perusahaan,
buat kita semua.”bapak Trimin menggenggam tangan Mira erat-erat, sembari
memandangi dengan mata penuh harap.Iya, bapak Trimin,” kata Mira
sembari tersenyum.Mereka berpisah di situ.
bapak Trimin dan Jaka mencari tempat duduk
di sofa, Mira dan si cepak menuju pintu lift. Setelah duduk, mata Jaka
langsung jelalatan. Beberapa lonte yang berseliweran tersenyum menggoda
ke arahnya. Sementara bapak Trimin mengawasi sekelilingnya. Dia
mencari-cari kedua saingannya. Benar saja, Om Chun Sunargo ada di kursi
depan bar, duduk menghadap bartender, tubuh kecilnya kelihatan tambah
kecil kerana posisinya yang seperti meringkuk menggenggam gelas berisi
minuman keras. Dia sendirian dan tak mengacuhkan wanita-wanita prety
yang ada di sana.Beda dengan saingannya yang satu lagi, Mustofa. Mustofa
yang ganteng dan berwajah seperti bule itu pindah duduk ke sofa tempat
lelaki botak berkumis tadi yang ternyata kawannya, dan wanita-wanita
yang merubungnya mengintil seolah harem-nya. Pertarungan sudah dimulai,
pikir bapak Trimin.Pintu lift membuka di floor lima, floor tertinggi
hotel. Mira dan si cepak keluar ke koridor sepi dengan sedikit pintu,
tanda bahwa di floor ini kamar-kamarnya besar sehingga jarak antar pintu
lebih jauh. Memang floor lima adalah floor khusus kamar suite,
kamar-kamar termahal di hotel itu.
Salah satu pintu kamar terbuka dan
keluarlah dua lelaki bertubuh tegap seperti aparat. Salah seorangnya
Tampak teler dan mesti dipapah kawannya. Mira dan si cepak menepi Saat
kedua lelaki tegap itu berpapasan dengan mereka, menuju lift. Mungkin di
dalem kamar itu sedang ada sesuatu yang dinikmati, sesuatu yang
membikin teler.Tetapi keempat orang yang bertemu tanpa sengaja di lorong
floor lima hotel itu tak saling bertanya. Tahu sama tahu. Mereka tidak
peduli apa yang dilakukan orang lain di kamar-kamar tertutup di sana,
asalkan tidak mengusik apa yang mereka sendiri lakukan. Dalem
kerahasiaan dan ketertutupan, di balik dinding yang menghalangi
pandangan dari luar, segalanya bisa terjadi. Mira merasakan jantungnya
berdebar-debar Saat dia dibawa menuju satu pintu yang terletak paling
ujung. Di depan pintu itu, si cepak mengetok pintu beberapa kali lalu
mengangkat walkie-talkie yang dari tadi ada di pinggangnya.Pak, dari
bapak Trimin, sudah datang,” katanya ke walkie-talkie itu.Suruh masuk,”
kata suara yang membalas.Mereka berdua masuk setelah kunci pintu dibuka.
Pintu itu adalah pintu kamar suite terbesar di hotel.Yang menyambut
Mira di dalem adalah pemandangan interior mewah area depan kamar itu,
ruangan kecil bernuansa warna hijau zaitun dengan kertas dinding mewah
dan lukisan besar. Di ruangan itu ada satu sofa lebar.Silakan duduk di
sofa sama yang lain,” kata si cepak kepada Mira, kemudian dia keluar
lagi dari kamar itu.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Yang lain” yang dimaksud adalah dua wanita
lain yang sudah duduk di sofa. Dua wanita yang sudah Mira lihat waktu
party. Dua saingannya. Duduk di sebelah kiri sofa, Jeselin Iffa Almaraz.
Wanita Amerika Latin yang dibawa Mustofa itu tampak menawan dalem gaun
merah dan sepatu hak tinggi yang juga merah.membuat Mira teringat
telenovela yang dulu ditayangkan di TV dan sangat terkenal, di mana pada
pembukaan tokoh utamanya menari sembari menyanyikan lagu tema dengan
mengenakan pakaian seperti itu. Jeselin berkulit sawo matang, dengan
mata kelabu-biru bening, rambut coklat bergelombang, dan hidung
mancung.Kepretyannya memang menonjol, namun di negara asalnya yang
terkenal sebagai gudang wanita terprety sedunia, Jeselin sebenarnya
tidak istimewa, apalagi dia sebenarnya berasal dari latar belakang
miskin dan tak punya ketrampilan.Keadaan itulah yang membuat Jeselin
terjerat iming-iming pekerjaan yang ditawarkan mafia setempat, dan pada
akhirnya dia terdampar di negara asing yang jauh dari kampungnya. Masih
untung, di negara asing yang jauh itu justru wajah uniknya membuat dia
berharga lebih tinggi sebagai penghibur, makanya hanya orang-orang yang
mampu bayar mahal macam Mustofa-lah yang bisa menanggap
jasanya..Sementara di sebelah kanan sofa bersandarlah Wang Shen Yi alias
Mey-Mey, yang mewakili Om Chun Sunargo. Salah satu bisnis Om Chun
adalah agen model, namun Om Chun juga mengaryakan sebagian modelnya
sebagai lonte kelas tinggi.
Tarif mereka yang bisa mencapai jutaan
untuk semalam membuat wanita-wanita itu beredar di kalangan eksklusif
saja. Mey-Mey adalah salah satunya, wanita keturunan oriental yang
terbujuk rayuan agen “pencari bakat” bawahan Om Chun yang menawarkan
pekerjaan model dengan menyatakan wajah khas Asia Timur yang dimiliki
Mey-Mey sedang diminati. Diminati, oleh banyak lelaki, keturunan maupun
pribumi, yang memang menggemari kulit kuning langsat dan mata sipit, dan
mampu mengeluarkan uang banyak. Uang dan kehidupan glamor membuat
Mey-Mey sulit lepas dari pekerjaannya, memuaskan mata dan tubuh
lelaki.Tubuh langsing Mey-Mey siang itu berbalutkan cheongsam sutra
coklat, sementara tata rambutnya persis seperti Saat Mira pertama kali
melihatnya, dikepang satu di belakang kepala dan dihias jepit rambut
berbentuk anggrek.Dengan hadirnya Mira, maka lengkaplah perwakilan dari
tiga peserta tender yang akan bersaing memperebutkan proyek besar. Mira
jelas berbeda dengan Jeselin dan Mey-Mey. Kedua wanita itu boleh dikata
memang berprofesi prosititusi kelas tinggi. Sementara Mira bukan. Mira
seorang auditor internal paro-waktu di perusahaan perkongsian
orangtuanya dan orangtua Luthfi, juga istri Luthfi, dan calon pewaris
perusahaan.
Sebenarnya bukan tugas Mira untuk
mengorbankan tubuhnya demi perusahaan. Namun siasat bapak Trimin yang
sudah mengetahui kesukaan Pak Walikota terhadap Mira-lah yang membuat
Mira berada di sana. Dan semua itu berawal dari foto-foto lonte yang
Mira temukan di HP !Saat Mira datang, Jeselin dan Mey-Mey sedang ngobrol
dengan bahasa Inggris. Keduanya berhenti bicara sewaktu Mira mendekat.
Mey-Mey menatap Mira dengan tatapan angkuh, sementara Jeselin tersenyum
lebar, berdiri, dan menjulurkan tangan.Hi there. I think I already saw
you at the party?Hai, bukankah Aku pernah lihat kamu di party itu?” sapa
Jeselin dengan bahasa Inggris berlogat Latin.Mira menyambut uluran
tangan itu dan berjabat tangan dengan Jeselin .How do you do? I’m
Mira.”Apa kabar? Aku Mira.”Nice to meet you Mira. You’re here for the
business also?”Senang bertemu kamu, Mira. Kamu ada di sini untuk urusan
itu juga?” sambut Jeselin ramah. Wanita Latino itu sepertinya memang
mudah akrab dengan orang.Kemudian Mira menyodorkan tangan ke arah
Mey-Mey, berusaha berkenalan. Beda dengan Jeselin , Mey-Mey tampak
meremehkan Mira dari tadi.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
tetapi mukanya Tampak seperti kecele’ Saat
mendengar Mira juga bisa ngobrol lancar dalem bahasa asing dengan
Jeselin . Mira duduk di antara Jeselin dan Mey-Mey di tengah sofa,
kebaya warna emasnya membuat dia tak kalah oleh keelokan kedua
saingannya.Udah biasa urusan begini?” tanya Mey-Mey datar ke Mira.Mira
bingung menjawabnya. ‘Biasa urusan begini’ maksudnya… biasa menggunakan
keindahan tubuhnya untuk melobi?Jadi Mira menjawab dengan tersenyum
saja.Mey-Mey tersenyum sinis. “Masih baru ya… Asal jangan minta diajarin
aja entar.Nice room they have here.”Kamarnya bagus juga,” celetuk
Jeselin , yang tidak mau ketinggalan obrolan.I’ve seen better…”Aku sudah
pernah lihat yang lebih bagus…” balas Mey-Mey, seolah mau menyombongkan
pengalamannya.But this one seems really big. Too big.”Tetapi kamar ini
kelihatannya besar sekali.”Terlalu besar kalau hanya untuk empat
orang…Ruang depan itu membuka ke arah bagian dalem kamar suite yang tak
terhalang dinding. Dari dalem muncullah seorang lelaki bertubuh tegap,
berusia setengah baya, mengenakan kimono.
Rambutnya hitam bercampur uban, wajahnya
keras namun tampan. Dialah Pak Walikota.Selamat datang, ladies,” katanya
ramah.Moga-moga tidak bosan kerana kelamaan nunggu. Ayo masuk.”Ketiga
wanita prety itu berdiri dan mengikuti Pak Walikota masuk ke ruangan
utama kamar suite.Kamar itu besar sekali, mungkin lebih mirip suatu unit
apartemen penthouse daripada kamar hotel. Ada ruang tengah yang berisi
sofa, kursi, dan televisi, dan Tampak beberapa pintu yang mungkin menuju
kamar mandi atau kamar tidur tersendiri.Seluruh floornya tertutup
karpet empuk.Di ruang utama, Mira, Jeselin , dan Mey-Mey disuruh duduk
lagi di sofa yang ada di sana, sementara Pak Walikota duduk di kursi di
seberangnya. Posisi duduk ketiga wanita seperti di depan tadi Jeselin di
kiri, Mey-Mey di kanan, Mira di tengah.Aku rasa kalian bertiga sudah
tahu kan kenapa kita semua ada di sini. Aku mau tahu yang mana di antara
perusahaan yang kalian wakili yang paling pantas untuk jadi mitra kerja
pemerintah daerah untuk proyek penting yang akan kita garap. Jadi,
silakan.”
Pak Walikota mendatangi sofa tempat ketiga
wanita prety itu duduk. Pertama dia mendekati Jeselin . Tanpa disuruh,
Jeselin berdiri.What’s your name?” “Namamu siapa?” tanya Pak Walikota
sembari mengelus lengan wanita Latino itu.Jeselin, Pak. Di panggil
Jeselin ,” kata Jeselin dengan logat asing tetapi lancar. Dia sudah
cukup mahir setelah beberapa tahun bekerja. Walikota tersenyum.Bagus,
Bagus. Jadi kita nggak usah ngomong bahasa Inggris kan nih.” Jeselin
duduk kembali.Kemudian Pak Walikota ke orang di sebelah Jeselin , Mira.
Mira juga berdiri meniru Jeselin . Pak Walikota justru meraih tangan
kanannya.Kita ketemu lagi, Bu Mira… Boleh Aku panggil Mira saja kan?”
kata Pak Walikota, lalu dia mencium tangan kanan Mira yang di jari
manisnya tersemat cincin pernikahan itu.Tetapi nggak nyangka juga ada
kesempatan seperti ini… semoga bisa lancar dan sesuai harapan,” kata Pak
Walikota. Mira tak paham apa yang dimaksud.Tanpa menjelaskan
kata-katanya, Pak Walikota berlanjut menuju wanita terakhir di sofa itu,
Mey-Mey. Mey-Mey juga berdiri dan tersenyum semanis mungkin. Di antara
tiga wanita itu, Mey-Mey yang paling muda.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Tetapi pengalamannya sebagai penghibur tak
kalah dengan Jeselin , apalagi dari Mira. Jadi dia tahu benar cara
bersikap di hadapan lelaki.Aku Mey-Mey, Pak Walikota,” katanya sembari
mengerling genit.Dilihatnya Pak Walikota balas tersenyum, lalu
menjulurkan tangan dan membelai pipinya.Mey-Mey ya. Prety juga kamu,”
kata Pak Walikota.Makasih Pak,” ujar Mey-Mey, membalas basa-basi.Oke,”
kata Pak Walikota sesudah menyapa ketiganya.Aku kira kalian sudah
diberitahu, atau tahu sendiri, kita semua mau apa di sini. Iya kan?”
Jeselin dan Mey-Mey mengangguk dan tersenyum.Nah, mesti Aku beritahu…
yang mau kita lakukan ini mungkin nggak seperti yang kalian
kira.”Walikota memandangi ketiganya, lalu bertepuk tangan. Isyarat untuk
sesuatu.Kalian udah siap fisik dan mental kan?” tanya Walikota.Dari
bagian dalem kamar itu terdengar langkah-langkah dan suara-suara.
Lelaki. Dan muncullah mereka, lima belas orang, di belakang Walikota.
Mira, Jeselin , dan Mey-Mey memperhatikan orang-orang yang datang itu.
Dan ketiganya cukup terkejut. Mungkin yang sedang mereka saksikan itu
sekumpulan kemaluans paling jelek, menjijikkan, dan mengerikan yang
pernah mereka lihat.
Entah dari mana asalnya mereka. Preman?
Gembel? Klub orang jelek? Ada satu orang yang di mukanya ada bekas luka
besar melintang dari mata ke hidung. Ada lagi yang mukanya bopeng
seperti bekas jerawat parah atau cacar. Ada seorang tua dengan pakaian
lusuh, seperti peminta-minta. Ada anak muda kurus dengan mata kosong dan
tangan penuh bekas luka suntik. Satu orang di antara mereka nyengir,
mukanya hitam, tiga gigi depannya ompong. Di belakang ada seseorang yang
kegemukan. Ada yang pendek sekali, nyaris cebol, dengan mata
liar.Sekumpulan kemaluan-kemaluan bernasib kurang mujur berwajah hancur.
Untuk apa mereka ada di sana? Mira dan kedua yang lain bertanya-tanya.
Mereka memandangi Pak Walikota.Lalu terdengar salah seorang dari
kelompok itu menceletuk.Gile, cakep-cakep banget . Beneran buat kita nih
Pak?”Walikota tersenyum dan berkata kepada ketiga wanita itu.Oke.
Begini caranya. Kalian mungkin datang ke sini sudah tahu mau berbuat
apa. Mungkin kalian dikasih tahu harus melayani Aku sebaik-baiknya.
Kalian pasti tahu, kalian ada di sini
untuk bersaing. Kepentingan orang yang kalian wakili tergantung
pelayanan kalian. Nah, kebetulan Aku punya satu keinginan, dan Aku pikir
itu bisa dijadikan bagian persaingan ini.”Tertegun ketiga wanita itu
mendengar kata-kata Pak Walikota. Apalagi Saat mendengar lanjutannya…Aku
mau lihat kalian layani orang-orang ini. Aku akan tentukan pemenangnya
berdasarkan siapa yang paling Aku sukai aksinya.”Mira kaget. Mey-Mey
mengeluarkan suara menahan nafas. Jeselin tidak bereaksi. Pak Walikota
berbalik menghadapi kumpulan orang jelek di belakangnya, lalu
berkata,Silakan, kawan-kawan.Orang kegemukan yang berdiri paling
belakang maju melewati kawan-kawannya, menuju ke depan.Pak Walikota
bergeser, berjalan menuju satu kursi dan duduk di sana. Di ruangan
tengah kamar suite hotel itu, terhampar karpet empuk. Sofa-sofa berjajar
merapat ke dinding di sekelilingnya, seperti kursi penonton
mengelilingi suatu arena. Pak Walikota duduk di kursi yang nyaman,
sepertinya dia malah bersiap menjadi penonton kegiatan yang akan
terjadi. Tidak butuh waktu lama untuk memulai.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Orang-orang itu pasti horny sekali,
melihat keseksian tiga wanita di depan mereka, apalagi mereka kalau
dilihat dari wajahnya bisa dikata orang-orang yang jarang bisa menikmati
wanita prety. Si gemuk yang maju ke depan itu mendekati Jeselin . Berat
tubuhnya jelas lebih daripada 100 kilogram.Dia berdiri tepat di depan
Jeselin . kumis dan jenggotnya seperti tidak dicukur selama seminggu,
dan bau tubuhnya juga seperti orang yang tidak mandi seminggu juga.
Tetapi Jeselin masih bisa tersenyum manis menghadapi dia.Kamu suka aku
ngga,” tanya Jeselin kaku sembari mengelus pipi berjenggot si gemuk.Mana
bisa dia tidak suka? Jeselin, dengan rambut panjang coklat yang ikal
terurai di bahu,mengenakan gaun merah pendek yang hanya menutup sampai
jauh di atas setengah pahanya.Sepasang kakinya yang panjang, kecoklatan,
dan indah sungguh menggoda, dalem stoking dan sepatu hak tinggi. Dan
belahan dada yang tampil di leher bajunya menantang setiap lelaki.
Segala bagian penampilannya seolah mengumumkan, “Aku seksi, setubuhi
aku.”Kamu cakep banget ,” kata si gemuk, “apa bener kamu mau gituan sama
semua orang di sini?”
Jeselin meraih selangkangan si gemuk,
meraba-raba kemaluan di balik pakaian training super lebar yang si gemuk
pakai, dan bilang,Ya. Dan kamu boleh apa saja sama Aku. Semua Aku mau!”
Jari-jari Jeselin mengelus pangkal paha si gemuk sementara dia menatap
wajah si gemuk.Apa pernah di blowjob?” tanya Jeselin .Enggak,” jawabnya
penuh semangat, sembari melihat Jeselin meloloskan tali bajunya dan
memelorotkan bagian atas bajunya sehingga buah dadanya yang besar dan
prety Tampak.Jeselin meremas buah dadanya sendiri, memamerkan ukuran
keduanya kepada si gemuk, lalu melepas gaun merahnya Dia jadi nyaris
telanjang, hanya mengenakan pakaian dalem, stoking, dan sepatu hak
tinggi.Lalu dia tanya si gemuk,Mau ga aku isep?”Si gemuk hanya
mengangguk sembari bergumam,Gile, cakep banget …” Orang-orang lain di
ruangan itu juga ikut berbisik-bisik dan menceletuk, dan semua mata
mereka tertuju ke tubuh indah Jeselin . Jeselin berlutut di depan si
gemuk. Dia menarik turun pakaian training lebar yang dipakai si gemuk.
Dia memandang ke atas, matanya sungguh seksi menggoda lelaki kelebihan
berat tubuh itu. Sementara itu si gemuk sedang membuka kaosnya. Jeselin
melihat perut si gemuk yang berlemak dan berambut menggelambir tepat di
depan mukanya.
Dia kemudian memelorotkan pakaian dalem.
Bau tak enak dari tubuh si gemuk tercium semakin tajam. Semakin
ketahuanlah bahwa mandi bukan aktivitas yang sering dilakukan si gemuk.
Wanita lain pasti akan berhenti dan pergi kerana jijik disuruh melayani
mkemaluansia gemuk bau seperti dia.Tetapi Jeselin bertahan, kerana dia
memang profesional.Dia tahu dia harus membantu orang yang memakai
jasanya, Mustofa, memenangkan tender, dan dia sudah dibayar untuk
menghadapi semua resiko. Lagipula, di negara asalnya, di mana Jeselin
mulai menjual diri di jalan, banyak juga kemaluan-kemaluan buruk rupa
yang pernah dia layani.Yang satu ini memang tak ketulungan jeleknya,
tetapi belum termasuk yang paling buruk dalem pengalaman Jeselin .
Jeselin memang naik kelas setelah merantau ke negara ini dan lebih
sering mendapat klien yang rapi, tetapi dia tidak melupakan apa yang dia
pelajari dulu “Sebagai lonte, harus mau melayani lelaki apa saja, tidak
ada kata tidak suka.” Jeselin mulai memain-mainkan batang kejantanan si
gemuk yang kelihatan menegang. Perut si gemuk membuat ukuran
kemaluannya tak kelihatan jelas. Sepertinya tidak besar.Dan baunya jelas
menjijikkan.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Tetapi Jeselin tak gentar, dan lonte
Latino itu pun membenamkan mukanya ke selangkangan si gemuk, memasukkan
kemaluan kotor itu ke dalem mulut.Mmmmm. Mmmm! I love it,” desah Jeselin
palsu.Beberapa orang lain dari kawanan buruk rupa mendekat. Mungkin
mereka semua tak percaya wanita prety impor ini menikmati kemaluan dekil
si gemuk. Selagi mereka menonton, Jeselin mengangkat batang si gemuk
untuk meraih buah kemaluan. Kantong biji si gemuk yang cukup besar
menggelantung dan menyebar bau tak sedap.Jeselin berbalik tubuh, lalu
berposisi duduk di bawah selangkangan si gemuk dan mengemut kedua
bijinya sekaligus. Tampak lidahnya beraksi mengusap-usap barang jorok
itu. Kemudian setelah beberapa saat, dia lepas keduanya dari mulutnya.
Servis Jeselin benar-benar tanpa rasa jijik. Kuluman biji tadi
dilanjutkan jilatan-jilatan di belakang pangkal kantong kemaluan, menuju
bokong. Dia goda si gemuk dengan menjilat sepanjang bagian luar belahan
bokongnya. Sesudahnya Jeselin bertanya,You like?”Jeselin langsung
meraih batang si gemuk dan mulai memasturbasikannya.
Si gemuk tak tahan dan dia berteriak,
“Anjrit… ngentot… Ga tahan!”Beberapa detik kemudian si gemuk
memuncratkan isi bijinya ke floor, dibantu cekikan dan kocokan Jeselin
terhadap burungnya.Jeselin agak lega, dia berhasil membuat si gemuk
cepat keluar, jadi dia tidak perlu lama-lama menggarap kemaluan si gemuk
yang menjijikkan itu, apalagi kalau si gemuk menyetubuhinya dengan
posisi perut yang besar itu menindih tubuh Jeselin … Tetapi dia tahu
tugasnya belum selesai.Siapa lagi?” ajaknya.Nah, sebenarnya pada waktu
yang hampir bersamaan, orang-orang lain dalem kawanan buruk rupa tidak
hanya menonton apalagi membiarkan dua wanita lain yang ada di sana, Mira
dan Mey-Mey, tak terjamah. Mereka jelas tak mau melewatkan kesempatan,
kapan lagi mereka akan bisa menikmati wanita-wanita prety yang normalnya
cuma mereka bisa dapat dalem mimpi? Mereka berasal dari mana-mana, ada
yang diambil dari panti sosial, ada yang dipinjam dari tahanan polisi,
ada beberapa preman dan anggota geng, dan ada pula anak buah Pak
Walikota sendiri yang berkedudukan rendah.
Sejak pertama kali kawanan orang jelek itu
muncul, Mey-Mey sudah deg-degan. Berbeda dengan Jeselin yang mulai dari
bawah, Mey-Mey selalu menjadi lonte kelas tinggi. Toh awalnya juga dia
mulai sebagai model di agen Om Chun Sunargo, dan yang membuat dia mau
membuka baju dan menjual kehormatannya adalah iming-iming uang banyak
dan kehidupan glamor. Tarif kencan dengan Mey-Mey cukup tinggi, mungkin
senilai gaji sebulan seorang eksekutif tingkat menengah. Wajar saja
mengingat wajahnya memang prety, predikatnya sebagai model, dan garis
keturunannya yang membuat dia lebih dicari oleh klien kalangan
berpunya.Daripada seks-nya, dia lebih menikmati uang yang dia dapat dan
dia juga biasa pilih-pilih klien.Waktu Om Chun memberitahunya untuk
meladeni Pak Walikota, Mey-Mey menyangka dia sekadar akan melayani satu
orang, yang kaya, berkuasa, dan tidak jelek-jelek amat. Apapun hasilnya,
dia akan dibayar, tetapi kalau tender berhasil dimenangkan, Om Chun
berjanji akan menambah bayarannya. Jelas dia tidak menduga Pak Walikota
rupanya berencana membuat acara seperti ini, party seks dengan tiga
wanita prety dan belasan lelaki jelek.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Mey-Mey tak dapat memendam ekspresi berang
campur gamang Saat tadi barisan kemaluan tak sedap dilihat itu datang.
Dia terbiasa dengan para klien muda maupun tua yang memperlakukannya
ibarat diva dan membayarnya berjuta-juta. Sementara orang-orang itu? Ih!
Mey-Mey selalu menganggap dirinya anggota kelas atas dan memandang
rendah mereka. Tetapi kali ini dia kena batunya. Dia memandangi
orang-orang itu dengan benci.Saat Pak Walikota berkata “Silakan,
kawan-kawan” tadi, Mey-Mey terpaku, tak tahu harus berbuat apa.Begitu si
gemuk maju dan berinisiatif mendekati Jeselin , Mey-Mey sadar bahwa dia
pun harus melakukan hal yang sama supaya bisa bersaing, tetapi… apa dia
rela membiarkan dirinya merendahkan diri seperti Jeselin yang
mau-maunya melayani si gemuk yang jorok itu?Persetan dengan tendernya
Koh Om Chun! Apalagi, di antara kerumunan, beberapa orang, di antaranya
si muka bopeng, kelihatan mendekati dirinya.Wah, yang ini amoy, mirip
anaknya bos gue, boleh dong!” seru si muka bopeng.
Tetapi wajahnya jelek’ gitu yah,” celetuk
kawannya yang di mukanya ada codet atau bekas luka, memanjang dari dahi
melintas mata sampai ke pangkal hidung.Amoy sok sok nih. Kayak yang
nolak gue waktu itu.”Mereka melihat ekspresi Mey-Mey yang tak menutupi
ketidaksukaannya, dan malah nafsu mereka semakin terpancing. Si bopeng
memang selama ini menahan mupeng terhadap anak bosnya yang mirip
Mey-Mey, sementara si codet pernah ditolak cintanya oleh seorang wanita
keturunan dan dia masih dendam.Jadilah kedua pemuda dengan muka tak
sempurna itu maju ke arah Mey-Mey dengan mata lapar, penuh dendam dan
birahi, siap melampiaskan hasrat terpendam mereka. Saat tangan si bopeng
terjulur, Mey-Mey tak tahan lagi.Dia berbalik dan berjalan pergi,
menuju pintu kamar hotel. Dia mau pergi saja. Dia tak peduli dengan
tugasnya, dia ogah melayani orang-orang rendahan, titik! Dia sudah
membayangkan akan marah kepada Om Chun Sunargo yang mengumpankannya
kepada mereka. Si bopeng dan si codet tidak membiarkan incaran mereka
pergi, jadi mereka mengikuti Mey-Mey yang mempercepat langkah, dan
akhirnya berlari, menuju pintu keluar.
Tetapi di depan pintu ada pengawal Pak
Walikota yang menghalangi.Minggir Pak. Aku mau keluar!” teriak
Mey-Mey.Tetapi si pengawal melihat Pak Walikota menggelengkan kepala,
jadi dia tidak bergeser.MINGGIR!” Kembali Mey-Mey berteriak, wajahnya
amat kesal. Sesaat kemudian teriakannya berubah.JANGAN! LEPASIN!”Si
bopeng dan si codet sudah sampai di sana, diikuti beberapa orang lain,
dan mereka pun segera memegangi Mey-Mey. Mey-Mey shock merasakan tangan
kasar mereka mencengkeram lengannya, pinggangnya, dan juga ada yang
mencengkeram bokongnya.Makanya dia berteriak dan meronta, tetapi apa
daya, usahanya melepaskan diri malah membuat si codet dan si bopeng dan
kawan-kawannya semakin bernafsu.Lepas…in!! Ihh!! Pergi!!
Jangan!!”Mey-Mey berteriak-teriak selagi si bopeng, si codet, dan
kawan-kawannya merubung.Si bopeng sudah merangkul dan mengusap-usap
lengan Mey-Mey. Si codet berbisik,Non, kenapa teriak-teriak? Ga suka ya
sama kita-kita? Kita ga level ya Non? Gitu?”Nafasnya yang bau membuat
Mey-Mey bergidik. Pengawal Pak Walikota diam saja seperti patung.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Tak sedikit pun dia terpikir untuk
menolong Mey-Mey, kerana memang bukan urusannya. Malah diam-diam dia
menikmati pemandangan itu. Orang-orang kasar bin seram yang didatangkan
Pak Walikota itu merubung seorang wanita berkulit kuning yang amat
prety. Rambut hitam Mey-Mey yang dikepang dielus-elus tangan-tangan
mereka. Sekujur tubuhnya yang berbusana cheongsam coklat juga
digerayangi. Bahkan mulai ada yang kurang ajar merogoh ke balik baju dan
menyentuh tubuhnya langsung. Mata sipitnya berkaca-kaca, kerana
ketakutan dengan orang-orang yang merubungnya.Si bopeng kemudian
menyentuh dagu Mey-Mey dan memaksanya menengok sehingga wajah mereka
berhadapan.Mmmhh!!” Melihat sorot mata Mey-Mey yang jijik, si bopeng
gemas. Dilumatlah bibir tipis Mey-Mey dengan paksa, sementara wanita
oriental itu tak rela. Dia ingin kabur, tetapi dia tak kuat menghalau
semua orang yang merubungnya. Mey-Mey semakin kaget Saat tangan kasar si
codet, yang menyelinap dari bawah cheongsam, menyentuh bagian depan
pakaian dalemnya. Akibatnya si bopeng berhasil membuka paksa mulut
Mey-Mey dan menjulurkan lidahnya yang menjijikkan ke dalem sana.
Mey-Mey terus berusaha, dia mau menahan
tangan si codet, tetapi malah tangannya dipegangi oleh orang-orang lain
sehingga si codet bebas mengelus-elus kewanitaannya yang masih tertutup
pakaian dalem. Satu lagi orang yang memeganginya berjongkok memeluk
pahanya.Kalau Jeselin tadi mengenakan stoking, paha Mey-Mey tak
terbungkus apa-apa, sehingga paha mulus itu pun langsung merasakan
hangat dan basah lidah orang itu yang mulai menjilatinya. Kelompok
pengeroyok Mey-Mey, lima orang yang terdiri atas si bopeng, si codet,
dan tiga rekan keduanya, begitu antusias dan terbakar birahi oleh
sasaran mereka yang mulai tak berdaya itu.Mereka menginginkan dia, yang
normalnya tak bakal mereka bisa jangkau, dan mereka tak peduli Mey-Mey
bersedia atau tidak. Mereka tarik Mey-Mey kembali ke ruang tengah, ke
tengah “arena” di depan Pak Walikota yang terus duduk menyaksikan. Pada
saat yang sama Jeselin sedang menyepong dua orang sekaligus.Buka dong
bajunya Non,” kata si bopeng dengan nada memaksa.Kawan-kawannya tertawa,
sepakat. Mey-Mey tak berdaya menolak, dengan enggan dia menggerakkan
tangan ke barisan kancing cheongsam yang melintang dari leher ke samping
dada, dan dia membukanya satu demi satu dalem keadaan dipegangi dan
diraba-raba para pengeroyoknya.
Rambutnya yang dikepang sudah mulai
terlepas dari tataan, sementara jepit rambutnya yang berbentuk anggrek
terjatuh Saat dia diseret dari depan pintu.BRETTT!AIIIHHH!!” Terdengar
jerit panik Mey-Mey menimpali Suara kain dirobek. Saking tak sabaran, si
bopeng dan si codet memutuskan untuk mempercepat proses penelanjangan
Mey-Mey dan cheongsam sutra itu pun mereka tarik sehingga robek
sepanjang jahitan sisinya. Tubuh mulus Mey-Mey pun tersaji di atas
lembar kain sutra yang tadinya cheongsam, masih terlindung di balik bra
dan pakaian dalem hitam berenda, tetapi kedua potong pakaian dalem itu
pun segera disingkirkan oleh orang-orang yang merubungnya.Setelah
Mey-Mey telanjang, dan tubuh mudanya yang indah terbuka bagi tatapan
cabul para pengeroyoknya, mereka pun menerkamnya. Tangan-tangan kapalan
mereka dengan kasar menjelajahi tubuh Mey-Mey. Meremas dan membelai buah
dada Mey-Mey yang kecil, kencang, dan mencuat ke atas, membelai pahanya
yang tak kalah mulus dengan sutra. Mendengus penuh nafsu, tak sabar
menunggu. Mereka persiapkan incaran mereka itu untuk dinikmati. Meski
masih meronta-ronta, Mey-Mey tak berdaya Saat orang-orang itu
membaringkannya di atas karpet dan menahannya.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Aunghhh! Lepppassinnn!!” Mey-Mey meringis
dan menjerit tak rela saat orang-orang itu merentangkan kedua
pahanya.Ini sudah sangat di luar rencana! Gundukan kemaluannya yang
berambut ikal halus pun terpapar jelas. Mey-Mey menahan nafas selagi
merasa bibir luar kemaluannya merekah, menunjukkan celah dalemya yang
sempit dan menjanjikan sensasi kenikmatan kepada para pengeroyoknya.
Kemaluan yang karcis masuknya berharga jutaan. Tak terpikir sama sekali
oleh Mey-Mey bahwa dia akan dipaksa mengobral memeknya untuk orang-orang
kelas rendah.Jeselin lebih beruntung kerana masih pegang kendali.
Sementara Mey-Mey sudah seperti akan diperkosa saja oleh orang-orang
yang merubungnya. Lalu Mey-Mey melihat si bopeng berlutut di depan
selangkangannya yang sudah dibentangkan, dengan pakaian sudah dilepas.
Dia menatap ngeri melihat organ lelaki si bopeng.Kemaluannya cukup
panjang dan gemuk, dibanding kebanyakan klien yang pernah dilayani
Mey-Mey. Batangnya berurat dan kepalanya besar. Lubang kencingnya sudah
mengeluarkan sedikit lendir. Si bopeng tak buang-buang waktu dan
beringsut maju; di dalem kepalanya, dia membayangkan akan menyetubuhi
anak bosnya.
Dia mendorong kepala burungnya ke bibir
kewanitaan Mey-Mey yang mencuat ke atas, memaksa masuk. Bibir kemaluan
Mey-Mey yang rapat pelan-pelan merekah dan tiba-tiba kepala burung yang
besar itu bisa masuk ke dalem.AAAHHH!”Aughhh…”Si bopeng dan Mey-Mey
mengerang bersamaan, yang satu merasakan sempitnya kemaluan Mey-Mey yang
berharga tinggi, yang satu lagi diterobos kemaluan orang kere tetapi
besar.Gimana bro rasanya?” tanya si codet melihat wajah si bopeng yang
mupeng keenakan.Si bopeng tidak menjawab, dia masukkan senjatanya
semakin dalem, menerobos kemaluan Mey-Mey yang sempit. Mey-Mey menjerit
dan memberontak, mencoba lepas dari tangan-tangan bejat yang
mencengkeramnya. Tetapi dia tidak berdaya melawan kekuatan mereka.Ssh…
uh… ugh…” Si bopeng mendesah keenakan.Dinding dalem kewanitaan Mey-Mey
sungguh rapat dan soft, membelai kejantanannya. Si bopeng menggenjot
kencang, menusuk dalem-dalem sampai mentok. Kenikmatan menjalar di
bagian bawah tubuhnya.
Dia merasakan tubuh amoy ramping itu
tersentak-sentak di bawah dirinya, mendengar bibir tipis Mey-Mey
terengah dan mengeluarkan Suara-Suaraan tak jelas. Kawan-kawannya terus
mencengkeram bagian-bagian tubuh Mey-Mey, membelai betis dan paha,
merasakan otot-otot wanita itu berkedut dan bergerak selagi Mey-Mey
masih berusaha membebaskan diri, supaya bisa lolos dari penetrasi tak
dikehendaki.Kemaluan besar si bopeng sudah merojok masuk dalem-dalem.
Rasa ngeri dan muak melanda sekujur tubuh Mey-Mey saat si bopeng
menggerakkan pinggul, menggesek-gesekkan kepala burungnya menyodok
rahim, menusuk-nusuk dengan sentakan bokongnya.Wanita manis itu tak
diberi pilihan, dia hanya bisa menerima pelecehan menjijikkan terhadap
tubuhnya yang dia jadikan barang mahal. Si bopeng terus mengentot
Mey-Mey. Keluar, masuk, naik, turun, menyodok sampai sedalem-dalemnya
kemaluan si lonte kelas tinggi.Dia terlalu semangat gara-gara
berkesempatan mewujudkan mimpinya menyetubuhi wanita cantik mirip anak
bosnya, akibatnya dia tak tahan lama. Mana bisa dia tahan lama dalem
sesak dan halusnya kemaluan yang tadinya khusus bagi orang-orang yang
kuat membayar itu?
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Kejantanan si bopeng muntah dengan
dahsyatnya, berkedut-kedut di dalem, menyemburkan mani panas kental.
Mey-Mey sendiri tak mengira akan secepat itu si bopeng keluar, apalagi
si bopeng tak memakai kondom, sehingga dia pun menjerit ngeri dan jijik
saat merasakan semburan benih dari seorang lelaki kurang berkualitas
membanjiri dan mencemari rahimnya. Semburannya tak berhenti-berhenti,
memang si bopeng jarang sekali berkesempatan bersetubuh sehingga maninya
lebih sering menumpuk di dalem. Senjatanya menyentak dan menyentak,
Mirap sentakan melepas semburan peju. Mey-Mey menendang-nendang dan
menggeliat, menjerit kerana dipermalukan seperti itu.Ahh… Nggaakk!!
Jangan!!… Ah! AH!”Akhirnya selesai juga ejakulasi si bopeng, dan dia
menarik organ lelakinya yang berlumur peju dari dalem tubuh Mey-Mey yang
dinodainya. Mey-Mey gemetar sekujur tubuhnya, reaksi atas pengalaman
hubungan seks tanpa rela. Tidak terbayang oleh dia bahwa dalem kariernya
menjual kemolekan tubuh, dia akan melayani orang berwajah jelek dan
berkantong bokek. Bukan orang-orang yang berpunya dan memuja
kepretyannya. Tetetapi pemaksaan oleh sekelompok kemaluan yang di
pandangannya hanya sederajat di atas binatang, yang dia anggap tidak
berhak menikmati dirinya.
Mey-Mey menengok dan melihat Pak Walikota
tersenyum sinis. Tetapi dia tak diberi kesempatan beristirahat, orang
berikutnya sudah bersiap-siap menggilirnya.Sesudah Jeselin mulai
melayani si gemuk dan Mey-Mey ditangkap si bopeng dan si codet, kawanan
orang jelek terbagi tiga. Sebagian mendekat ke Jeselin , sebagian lagi
ikut merubung Mey-Mey. Sisanya memilih Mira. Mira memandangi mereka.
Jelas tidak lebih ganteng daripada yang lain. Dia tersenyum manis kepada
mereka semua.Selamat siang, bapak-bapak,” sapanya sopan.Aku butuh kerja
sama kalian…” katanya sembari berjalan ke tengah-tengah mereka,
menguasai keadaan. Walau dia masih berpakaian lengkap, aura keseksian
yang dipancarkannya tak kalah dengan Jeselin dan Mey-Mey.Ayo… jangan
malu-malu,” rayunya.Dia berkata itu sembari menggerakkan tangannya,
meraba tubuh para lelaki yang mengelilinginya. Dia memandangi mereka
semua dengan mata seolah meminta.Tolongin yah…” bujuknya,Aku butuh
kemaluan kalian…”Meski kalah pengalaman dari Jeselin dan Mey-Mey, Mira
jelas mendalemi perannya, berkat semua perubahan yang dilakukan bayu dan
bapak Trimin.
Mereka yang merubungnya seolah tak
percaya, wanita muda di hadapan mereka itu berkata sendiri menginginkan
kejantanan mereka. Padahal penampilannya begitu indah. Rambutnya di ikat
sehingga memperlihatkan lehernya yang mulus. Dadanya sedikit membusung
di balik atasan kebaya.Pinggulnya yang aduhai terbungkus ketat kain
batik. Make-upnya semakin menonjolkan kepretyan wajahnya, dengan
eyeshadow gelap, alis terlukis, dan blush on.Orang-orang yang
merubungnya sudah sangat terangsang, tetapi pembawaan Mira yang elegan
membuat mereka segan.Walau mereka bisa, mereka tak bersikap seolah bisa
menyuruh Mira berbuat apa saja, seperti pada Jeselin , ataupun memaksa,
seperti pada Mey-Mey. Mira melihat keraguan mereka, mata mereka seolah
bertanya Boleh nggak sih? tetapi tonjolan-tonjolan di selangkangan
mereka mulai muncul tanda nafsu tak terbendung. Mira tak langsung
mengumbar diri seperti Jeselin maupun menunjukkan ketidaksukaan seperti
Mey-Mey. Dia tertawa kecil melihat orang-orang itu betul-betul
kebingungan.Mereka segan padanya, walau mereka mengagumi. Mereka seolah
manusia jelata yang menyaksikan bidadari kahyangan, tertegun dan tak
tahu boleh berbuat apa.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Sembari tersenyum, Mira melepas satu per
satu kancing kebayanya. Setelah terbuka semua, Mira pun menggerakkan
lengan dan pundaknya, membiarkan kebayanya meluncur ke floor. Tanpa
menunggu reaksi lain-lain, Mira kemudian melepas kain bawahannya, dan
sedetik kemudian kain batik sudah merosot melingkungi kedua kakinya yang
masih bersepatu hak tinggi. Tubuh bahenol Mira pun tampak, hanya
tertutup bra dan pakaian dalem. Orang-orang di sekeliling Mira kagum
akan berubahnya pemandangan indah di depan mereka.Mira yang indah
berkebaya berubah menjadi Mira yang seksi berlingerie, dengan beha
demi-cup putih yang hanya menutup separo dari masing-masing buah
dadanya, juga pakaian dalem tipis transparan yang juga putih, dengan
design yang memikat birahi.Mira berputar, melihat reaksi orang-orang
yang mengelilinginya. Sekalian dia memilih, siapa yang akan dia layani.
Di antara mereka, Mira memilih yang bertubuh paling jangkung. Seorang
pemuda kurus berkacamata berwajah Plengeh dan wajahnya ada kemiripan
dengan Pak Walikota.
Mira tersenyum ke arah si Plengeh, meraih
tangannya, dan berjalan menarik si Plengeh ke arah sofa. Mira berdiri di
depan di sofa dan si Plengeh ada di depannya. Si Plengeh ini kurang
memahami asmara langsung dengan wanita, tetapi kalau teorinya saja dia
sudah fasih kerana sering nonton video dewasa. Mira berinisiatif dulu
dengan merangkul pinggang si Plengeh. Ditatapnya wajah pemuda jangkung
itu lalu ditariknya… dan kemudian bibirnya mendarat di bibir si Plengeh.
Si Plengeh membalas dengan kaku mungkin dia jarang atau belum pernah
ciuman.Tetapi dia segera hanyut saling memagut dengan Mira. Mira yang
mulai ahli melakukan french kiss mengajari si Plengeh. Lidah Mira
menerobos menelusuri rongga mulut si Plengeh.Mmmnh…” Mira mendesah Saat
si Plengeh membalas ciumannya.Si Plengeh mulai berani menyentuh Mira,
dan Mira membimbing tangannya menelusuri leher dan dada. Tanpa sungkan,
Mira membiarkan jemari si Plengeh mempelajari bentuk tubuh wanita. Si
Plengeh menggenggam gumpalan buah dada Mira yang sebagian masih tertutup
bra. Buah dada Mira lebih kecil daripada milik Jeselin yang montok, dan
lebih besar daripada milik Mey-Mey.
Si Plengeh lalu menyelipkan tangannya ke
balik bra dan mengeluarkan buah dada kiri Mira dari bra. Mira terpejam
merasakan betapa kaku gerak-gerik tangan si Plengeh.Mmm…” gumam Mira
Saat merasakan remasan jemari si Plengeh menikmati kenyalnya buah
dada.Aah… enak… terusin ya?”Tubuh Mira tak berbohong, Mirap sentuhan si
Plengeh memang memicu sensasi keasyikan. Berbeda dengan kedua wanita
lainnya yang profesional, sejatinya Mira bukanlah seorang wanita
penghibur yang membiarkan tubuhnya dijamah sembarang lelaki.Tetapi apa
yang dirasakannya sekarang murni dari kepribadiannya sendiri yang telah
berubah. Kini dia hanya memikirkan kenikmatan tubuh, dari semua jenis
lelaki. Mira tak lagi hanya menjaga diri untuk suaminya. Dan dia sungguh
terangsang melihat tatap mata orang-orang itu, yang seolah
memujanya.Mira kembali mengecup si Plengeh, tersenyum, lalu menghentikan
tangan si Plengeh. Pemuda itu menatap seolah tak rela.Kamu suka?” tanya
Mira manja.Godaan ditambah dengan dibukanya kaitan bra. Kedua buah dada
Mira yang molek mencelat keluar, mengundang jamahan.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Mira lalu menunduk, melepas pakaian
dalemnya,dan tanggallah penutup kemaluannya itu. Mira bergerak mundur
dan duduk dengan paha sedikit terentang di sofa. Jarinya bergerak
memanggil si Plengeh untuk mendekat. Si Plengeh sekejap saja langsung
maju dan mengikuti isyarat Mira, dia berlutut di antara kedua paha Mira.
Dia mau mencoba mempraktekkan apa yang selama ini hanya dilihatnya
sembari ngiler dalem film saru. Dia genggam kedua pergelangan kaki Mira
dan dia angkat keduanya sehingga Mira jadi mengangkang di sofa.Lalu dia
mulai menciumi paha mulus nan kenyal Mira, dari dekat lutut menuju
pangkal. Dibelainya soft paha dan bokong Mira.Mbak cakep banget ,”
bisiknya.Kenapa malu-malu? Jilatin itu… dong?” Mira memberi saran
sembari menunjuk kemaluannya.Si Plengeh segera merespon. Mira langsung
bisa merasakan lidah si Plengeh menjilati celah kemaluannya. Soft sekali
cara si Plengeh melakukannya. Namun Mira menginginkan lebih. Jilatan si
Plengeh naik, turun, mencecap khasnya rasa cairan kewanitaan. Mira
cepat menyadari bahwa ternyata si Plengeh tak berpengalaman dan perlu
diajari agar bisa lebih berani dan memperlakukannya seperti yang dia
mau.
Aku mau dia memperlakukanku seperti lonte
betulan.Kalau mau… mainin bokongku juga, ya? Boleh kok.” Mira mencoba
mengarahkan perhatian si Plengeh ke bokongnya.Si Plengeh tadi meremas
dan menciumi bokong Mira, jadi Mira pikir si Plengeh mungkin suka.Tusuk
pake jari kamu…” usul Mira.
Si Plengeh mundur dari kemaluan Mira dan mulai mengelus-elus bokong Mira dengan kedua tangan. Lalu dia dengan hati-hati melebarkan keduanya, sehingga lubang dubur Mira Tampak.Emm… Beneran boleh… ditusuk, Mbak?” tanya si Plengeh.Iya, silakan…” jawab Mira, lalu menyuruh, “Tusukin.Si Plengeh menempatkan jari tengah kirinya yang sudah dibasahi liur di lubang dubur Mira, lalu mendorongnya ke dalem. Mira sudah rileks dan bersiap ditembus sehingga jari si Plengeh bisa masuk.Eunghh,” keluh Mira dengan nada seksi kerana merasakan sensasi ganjil jari dalem dubur.Umh enak.”Lalu dia geser dan geliat-geliatkan pinggulnya sehingga jari si Plengeh masuk semakin dalem. Saat itulah si Plengeh menyadari Mira suka dibegitukan.Enak kah Mbak?” si Plengeh bertanya.Oh… iyah,” seru Mira.
Si Plengeh mundur dari kemaluan Mira dan mulai mengelus-elus bokong Mira dengan kedua tangan. Lalu dia dengan hati-hati melebarkan keduanya, sehingga lubang dubur Mira Tampak.Emm… Beneran boleh… ditusuk, Mbak?” tanya si Plengeh.Iya, silakan…” jawab Mira, lalu menyuruh, “Tusukin.Si Plengeh menempatkan jari tengah kirinya yang sudah dibasahi liur di lubang dubur Mira, lalu mendorongnya ke dalem. Mira sudah rileks dan bersiap ditembus sehingga jari si Plengeh bisa masuk.Eunghh,” keluh Mira dengan nada seksi kerana merasakan sensasi ganjil jari dalem dubur.Umh enak.”Lalu dia geser dan geliat-geliatkan pinggulnya sehingga jari si Plengeh masuk semakin dalem. Saat itulah si Plengeh menyadari Mira suka dibegitukan.Enak kah Mbak?” si Plengeh bertanya.Oh… iyah,” seru Mira.
Dia kemudian mendorong jarinya lebih dalem
lalu menariknya sedikit. Saat dia mengulangi itu terus, semakin lama
semakin kencang, Mira mengerang semakin keras. Jari si Plengeh sedang
menyetubuhi dubur Mira.Terusss… ah terus,” seru Mira. “Tamparin bokongku
juga…”Si Plengeh ragu-ragu, lalu menepak soft bokong kiri Mira.Yang
kencang!” kata Mira. “Ayo tampar!!”Akhirnya, PLAKK!! Si Plengeh
memberanikan diri dan mengemplang bokong Mira cukup keras.Segitu?” tanya
si Plengeh.
Ya… ayo lagi!” perintah Mira.Dia berulangkali menampar bokong Mira dengan satu tangan, sementara jari tangan satunya tetap dalem lubang dubur Mira. Mira terangsang Saat merasakan sensasi perih nikmat seperti itu. Mira memperhatikan gembungan di selangkangan si Plengeh. Si Plengeh jelas terangsang juga.Ayo,” ajak Mira. “Entot aku yah?”Si Plengeh cepat-cepat menarik jarinya keluar. Mira turun dari sofa ke karpet, dan merentangkan pahanya untuk si Plengeh.Ohh… aku pengen nih… masukin ya? Ayo dongg…”Ah… Mbak, Aku, Aku…” kata si Plengeh ragu, “Belum pernah…”Mira meraih ke atas dan menarik wajah si Plengeh untuk dicium.
Ya… ayo lagi!” perintah Mira.Dia berulangkali menampar bokong Mira dengan satu tangan, sementara jari tangan satunya tetap dalem lubang dubur Mira. Mira terangsang Saat merasakan sensasi perih nikmat seperti itu. Mira memperhatikan gembungan di selangkangan si Plengeh. Si Plengeh jelas terangsang juga.Ayo,” ajak Mira. “Entot aku yah?”Si Plengeh cepat-cepat menarik jarinya keluar. Mira turun dari sofa ke karpet, dan merentangkan pahanya untuk si Plengeh.Ohh… aku pengen nih… masukin ya? Ayo dongg…”Ah… Mbak, Aku, Aku…” kata si Plengeh ragu, “Belum pernah…”Mira meraih ke atas dan menarik wajah si Plengeh untuk dicium.
AKU RELA TUBUH KU DI NIKMATIN ASAL SEMUA NYA DEMI KEPENTINGAN BISNIS
Kalau gitu biar aku ajarin…”Dibimbingnya
si Plengeh untuk berposisi di atas tubuhnya, sembari digenggamnya
kemaluan si Plengeh yang masih perjaka itu. Si Plengeh gemetar Saat
merasakan Mira menggesek-gesekkan kepala kemaluannya ke belahan
kemaluan.Sini… udah ada di sana, kamu dorong pelan-pelan ya?” kata Mira
sembari menatap si Plengeh dengan mata berbinar. “Yahh… uahh besar-nya…”
kata Mira, menyenangkan ego lelaki si Plengeh, selagi si Plengeh mulai
merasakan surga dunia di selangkangan wanita untuk pertama kali.Ayo…
semuanya dimasukin… oohhh!” Masuk semua-lah kemaluan si Plengeh ke
kemaluan Mira.Kenikmatan Mirada tara dirasakannya. Erangan Mira menambah
panas suasana.Ayohh… Kamu gerak…”Pinggul si Plengeh maju-mundur,
kemaluannya menusuk-nusuk kemaluan Mira. Mira merangkul leher si
Plengeh, lalu menaikkan kepalanya menjilati pentil si Plengeh. Buah dada
Mira bergoyang-goyang akibat gempuran si Plengeh. Suara-suara penuh
birahi mulai terlontar. Sepatu hak tinggi yang masih terpasang di kedua
kaki Mira terayun-ayun.
Si Plengeh terengah-engah. Si Plengeh
terus menyetubuhi Mira selama beberapa menit, meremas buah dada Mira
keras-keras dan menarik pentil. Pemuda jangkung Plengeh itu tak percaya
dia sedang meniduri wanita pertamanya, seseorang yang begitu prety
tetapi mau menerima dirinya. Segala kegagalan dan penolakan yang selama
ini dirasakannya pun terlupa.Ah… Mbak… Mbak prety banget … Ugh… Seksi…”
komentarnya.Entot aku… ahh… ah…” desah Mira.Mira senang si Plengeh tak
malu-malu lagi. Si Plengeh berada di atas tubuh Mira, kemaluannya
menyeruduk kemaluan Mira.Pada saat yang sama dia memegang wajah Mira
dengan kedua tangan dan menciumi Mira, lidahnya kembali menjelajah
bagian dalem mulut Mira. Bisa terdengar dia mendengus dengan setiap
dorongan ke dalem lubang kenikmatan Mira. Mira mulai berseru,YAHH!
Entot… akuhh! Terus! Kemaluan kamu enak banget ! Uh!”Lalu Mira meminta
si Plengeh mencabut batangnya. Begitu keluar, Mira langsung menyambar
kemaluan si Plengeh yang tegang dan mengocoknya. Mira menatap si
Plengeh.
Pernah dibegini’in ama cewek?” Saking
senangnya, si Plengeh tak bisa menjawab, hanya mengerang keenakan.Apa
kamu pernah ngentot?” tanya Mira yang menyadari betapa girang si
Plengeh.Si Plengeh menggelengkan kepalanya. “Nggak… Ini pertama
kali.”Mira terus mengocok kemaluan si Plengeh, semakin lama semakin
cepat. Batangnya terasa membesar.Keluarin yah…” pinta Mira. “Aku pengen
peju kamu…”Gerak tangan Mira semakin giatAyo, tunjukin kejantanan kamu…
Aku pengen disembur peju kamu!”Mungkin si Plengeh tidak pernah ejakulasi
selama berbulan-bulan.Setelah dikocokkan, hasrat tubuhinya meledak
menyirami Mira. Burungnya memuncratkan enam atau tujuh gumpalan kental
sperma, mendarat mulai dari atas pusar Mira, belahan dada, pangkal
leher, sampai yang terakhir mengenai dagu dan bibir Mira. Percikan yang
jatuh di bibir langsung dijilat Mira dan sembari menatap si Plengeh,
Mira menunjukkan bahwa dia mencecap dan menelan mani si Plengeh.Mmm… aku
suka peju…” komentar Mira.Pada saat ejakulasinya selesai, sebagian
besar sperma si Plengeh bertebaran di atas tubuh Mira, mengalir turun
dari dada dan perutnya.
No comments:
Post a Comment